124x Filetype PDF File size 0.74 MB Source: pdfs.semanticscholar.org
Jurnal Informatika. Vol. I No. 2 September 2014 METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS: SISTEM REKOMENDER DATABASE SOFTWARE Doni Purnama Alam Syah Amik BSI Bandung Jalan Sekolah Internasional No. 1-6 Antapani, Bandung 40282 doni.dpa@bsi.ac.id Abstract - Rekomender electoral system is a database software application that can be used to look for alternative software database selection strategy, the method of analytical hierarchy process (AHP). Rekomender systems needed by companies that have a large enough data processing such as the Bureau of Bina Sarana IT Information, expensive investments in the provision of Information Technology (IT) makes IT Bina Sarana Information Bureau to be more careful in determining the selection of database software. This study focuses on research of database software selection system with the method of analytical hierarchy process (AHP), a case study of IT Bureau Bina Sarana Infromatika with the observation unit administrator. The results of the study found that there are two (2) main criteria, namely the selection of technology and a user with an alternative strategy My SQL, Oracle and SQL Server. Having tested the system rekomender My SQL result that the top priority in the selection of database software with a 41% weighting, followed by SQL Server and Oracle 39% 21%. The end result of a system that has been created rekomender concluded that the Bureau of Bina Sarana Informatics IT can define strategy alternatives before determining database software to be used more effectively and efficiently. Abstrak - Sistem rekomender pemilihan database software merupakan aplikasi yang dapat digunakan untuk mencari alternatif strategi pemilihan database software, dengan metode analytical hierarchy process (AHP). Sistem rekomender dibutuhkan oleh perusahaan yang memiliki pengolahan data yang cukup besar seperti Biro TI Bina Sarana Informatika, mahalnya investasi pada penyediaan Teknologi Informasi (TI) membuat Biro TI Bina Sarana Informatika lebih berhati-hati dalam menentukan pemilihan database software. Penelitian ini berfokus kepada penetilian tentang sistem pemilihan database sofware dengan metode analytical hierarchy process (AHP), studi kasus Biro TI Bina Sarana Infromatika dengan unit observasi bagian Administrator. Hasil dari penelitian ditemukan bahwa terdapat 2 (dua) kriteria utama pemilihan yaitu technology dan user dengan alternatif strategi My SQL, Oracle dan SQL Server. Setelah diuji coba sistem rekomender didapat hasil bahwa My SQL menjadi prioritas utama dalam pemilihan database software dengan bobot nilai 41% yang diikuti oleh SQL Server 39% dan Oracle 21%. Hasil akhir dari sistem rekomender yang telah diciptakan disimpulkan bahwa Biro TI Bina Sarana Informatika dapat menentukan alternatif strategi sebelum menentukan database software yang akan digunakan lebih efektif dan efisien. Kata Kunci: Sistem Rekomender, Database Software, Analytical Hierarchy Process PENDAHULUAN bersaing, optimalisasi perusahaan juga dapat terwujud. Investasi TI yang begitu mahal akan Tahun 2010 peran dari Teknologi dapat memberikan kontribusi yang positif Informasi atau Sistem Informasi saat ini terhadap suatu perusahaan, dan diharapkan mengalami pergeseran dari hanya sebagai keputusan untuk investasi TI tidak semata-mata pendukung saja menjadi alat untuk melakukan hanya untuk mengikuti tren teknologi yang ada proses operasional dan mendukung tanpa dapat memberikan manfaat yang besar pengambilan keputusan yang strategis. terhadap perusahaan. Selain itu TI seharusnya Teknologi Informasi (TI) merupakan salah satu dapat dijadikan sebagai alat untuk bersaing jika faktor yang sangat berperan dalam kesuksesan sistem TI yang ada memang masih layak dan dan kelangsungan suatu perusahaan dalam mampu mendukung kegiatan operasional menjalankan proses bisnisnya karena organisasi. Dalam memanfaatkan kapasitas selaindapat memberikan keuntungan dalam sistem TI yang ada perusahaan harus lebih 59 Jurnal Informatika. Vol. I No. 2 September 2014 kreatif dalam mengeksplorasi fungsi TI demi yang dibentuk akan menggunakan pendekatan peningkatan kinerja perusahaan. Penerapan TI terhadap segi technology dan user. Analisa yang handal harus dapat memperkirakan teknis akan menggunakan metode proses potensi resiko yang akan terjadi bagi suatu analisa hirarki atau yang dikenal dengan organisasi apabila terjadi kegagalan sistem Analytical hierarchy process (AHP). Analisa akibat bencana atau keadaan darurat sehingga ini diharapkan mampu memberikan pilihan sistem yang merupakan penunjang utama dalam proses pengambilan keputusan dalam proses bisnis akan tetap berfungsi dengan baik. strategi implementasi Database Software. Database merupakan bagian penting dalam perusahaan dimana semua data perusahaan KAJIAN LITERATUR berpusat dalam satu tempat untuk diolah dan didistribusikan. Pemilihan Database Software Strategi Teknologi Informasi yang tepat untuk pengolahan Database Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu merupakan tolak awal keamanan data “strategos” yang berarti komandan militer pada perusahaan, karena banyak rahasia perusahaan zaman demokrasi Athena. Secara formal yang terdapat dalam database seperti data strategi dapat didefinisikan sebagai rencana mahasiswa, keuangan dll. jangka panjang dengan diikuti tindakan- Bina Sarana Informatika (BSI) tindakan yang ditujukan untuk mencapai tujuan merupakan institusi pendidikan yang tertentu yang umumnya adalah suatu mengutamakan IT, banyak data yang diolah kemenangan (Carpenter, 2005). Sebagai oleh BSI dalam kegiatan bisnisnya. Saat ini contoh strategi bisnis yang paling terkenal 1 BSI menggunakan software pengolahan yaitu “Competitive Strategy” yang database karena kebutuhannya untuk dikembangkan oleh Porter dan “Strategy pengolahan data yang dibutuhkan oleh bagian Concept I: Five Ps for Strategy" & "Strategy dalam intitusi yaitu BIP, BAAK, BAU dan BTI Concept II: Another Look at Why untuk dikelola agar proses bisnis dari Organizations Need Strategies" yang Akademik BSI berjalan lancar. dikembangkan oleh Richard (2009) Banyaknya pilihan pendukung sistem Menurut Gerry Johnson dan Kevan Scholes basis data atau software pengolah database (dalam bukunya “Exploring Corporate yang mengakibatkan munculnya ide Strategy”) strategi juga didefinisikan sebagai pengambilan keputusan mana software sistem arah dan cakupan jangka panjang organisasi basis data yang sesuai dengan kebutuhan untuk mendapatkan keunggulan melalui institusi yang disesuaikan dengan Visi dan Misi konfigurasi sumber daya alam dan lingkungan Institusi. Pada departemen pemasaran Davies yang berubah untuk mencapai kebutuhan pasar (2001) mengemukakan pentingnya penggunaan dan memenuhi harapan pihak yang metode AHP untuk pendukung keputusan, hal berkepentingan (stakeholder) (Carpenter, lain juga disampaikan Danner et al (2011) 2005). dalam bidang kesehatan digunakan metode Supratikto (2009) mengatakan bahwa AHP untuk preferensi pasien. Pentingnya dalam suatu organisasi, strategi dapat metode AHP sehingga sering digunakan dikembangkan melalui lima tahapan. Arsitektur diberbagai bidang di perusahaan untuk organisasi berkaitan dengan jawaban terhadap pendukung keputusan terutama untuk tiga hal mendasar, yaitu siapa saja yang mengevaluasi bidang Teknologi Informasi (TI) memiliki kewenangan untuk memutuskan (Kord & Eslamkhah, 2011). Parthasarathy & tentang sesuatu hal (distribution of authority), Anbazhagan (2007) menggunakan metode siapa saja yang memberi kontribusi apa dan AHP untuk mengevaluasi software, dimana bagaimana mengukurnya (performance memiliki manfaat yang besar untuk appraisal), dan siapa saja yang memperoleh perusahaan, mengingat inventasi bidang apa dan berapa banyak (reward system). Teknologi Informasi cukup besar. Sehingga Bagi suatu organisasi, memiliki strategi bisnis perlu dikaji sistem pendukung keputusan dalam saja tidaklah cukup untuk menghadapi pemilihan database menggunakan metode persaingan dewasa ini, namun harus pula AHP, terutama pada Biro TI Bina Sarana dilengkapi dengan Strategi Teknologi Informatika yang menggunakan pengolahan Informasi atau IT Strategy sehingga database yang cukup besar dibidang penggunaan Teknologi Informasi sebagai pendidikan. komponen utama Sistem Informasi organisasi Penelitian ini akan melakukan kajian dapat dimanfaatkan secara optimum. tentang faktor-faktor penunjang keputusan Menurut Sinaga (2008) dalam penelitiannya pemilihan software sistem basis data yang berjudul “Strategi Proses Migrasi (Database). Sejumlah kriteria dan sub-kriteria Proprietary Software ke Open Source Software 60 Jurnal Informatika. Vol. I No. 2 September 2014 di Perusahaan dengan Pendekatan Analytical (nilai kegunaan ) suatu produk sebagai Hierarchy Process (AHP). Studi Kasus : SGU, acuannya. Suatu produk dinilai pada tiap Tangerang”, untuk menghasilkan strategi domain penilaian, setelah itu score produk pada teknologi yang baik maka diperlukan tiga tiap domain dihitung secara total. Produk yang komponen utama, antara lain Sistem Informasi, memiliki total score terbesarlah yang akan Teknologi Informasi dan Manajemen dijadikan rekomendasi bagi pelanggan. Informasi. Menyangkut perangkat manusia Prioritas domain penilaian diatur oleh (brainware) yang akan mengimplementasikan pelanggan, dengan kata lain domain penilaian Sistem Informasi yang dibangun dan dengan tingkat prioritas lebih tinggi akan mengembangkan Teknologi Informasi sejalan memiliki score lebih tinggi pula. Metode ini dengan perkembangan organisasi di masa hampir sama dengan Metode Bayasian mendatang. Menurut Earl (2000), suatu Network. Sistem rekomender dapat digunakan organisasi dapat melakukan identifikasi metode untuk pendukung keputusan bidang Teknologi pengembangan TI berdasarkan pada lima tipe Informasi menggunakan metode AHP (Cheng pendekatan yaitu Business led, Method driven, & Li, 2001). Technological, Administrative, dan Organizational. Investasi SI/TI didasarkan Basis Data (Database) pada konsensus bisnis tentang bagaimana SI/TI Edgar F. Codd memperkenalkan istilah ini pada dapat membantu pencapaian sasaran bisnis. makalah seminarnya yang berjudul "A Mengambil keputusan adalah suatu proses yang Relational Model of Data for Large Shared dilaksanakan orang berdasarkan pengetahuan Data Banks". Salah satu definisi yang cukup dan informasi yang ada dengan harapan bahwa dikenal secara luas atas sebuah sistem basisdata akan terjadi. Keputusan dapat diambil dari relasional adalah 12 hukum Codd. Namun alternatif-alternatif keputusan yang ada. demikian, pada awal-awal implementasinya Alternatif keputusan itu dapat dilakukan banyak model relasional yang tidak mengikuti dengan adanya informasi yang diolah dan seluruh elemen-elemen yang terdapat dalam disajikan dengan dukungan sistem penunjang hukum-hukum Codd tersebut yang menjadikan keputusan. Adapun informasi terbentuk dari terminologinya berkembang untuk adanya data yang terdiri dari bilangan dan mendeskripsikan sebuah tipikal sistem terms yang disusun, diolah, dan disajikan basisdata yang lebih luas. dengan dukungan sistem informasi manajemen. Data merupakan fakta mengenai suatu objek seperti manusia, benda, peristiwa, Sistem Rekomender konsep, keadaan dan sebagainya yang dapat Sistem Rekomendasi (SR) merupakan model dicatat dan mempunyai arti secara implisit. aplikasi dari hasil observasi terhadap keadaan Data dapat dinyatakan dalam bentuk angka, dan keinginan pelanggan. Sistem Rekomendasi karakter atau simbol, sehingga bila data memanfaatkan opini seseorang terhadap suatu dikumpulkan dan saling berhubungan maka barang dalam domain atau kategori tertentu, dikenal dengan istilah basis data (Dzacko, untuk membantu seseorang dalam memilih 2007). Sedangkan menurut George Tsu-der produk. Karena itu SR memerlukan model Chou basis data merupakan kumpulan rekomendasi yang tepat agar apa yang informasi bermanfaat yang diorganisasikan ke direkomendasikan sesuai dengan keinginan dalam aturan yang khusus. Informasi ini adalah pelanggan, serta mempermudah pelanggan data yang telah diorganisasikan ke dalam mengambil keputusan yang tepat dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan menentukan produk yang akan dibelinya seseorang (Kadir, 2005). Menurut (Purwanto, 2009). Encyclopedia of Computer Science and Knowledge-based recommendation Engineer, para ilmuwan di bidang informasi merupakan metode yang memanfaatkan menerima definisi standar informasi yaitu data perzonalization rule pada knowledge-based yang digunakan dalam pengambilan keputusan. (basis pengetahuan) . Perzonalization rule Definisi lain dari basis data menurut Dzacko merupakan aturan-aturan yang dirancang pada (2007) adalah sistem berkas terpadu yang basis pengetahuan dengan skala prioritas dirancang terutama untuk meminimalkan tertentu. Skala prioritas diatur tingkatannya duplikasi data. Menurut Dzacko (2007) berdasarkan prediksi prioritas kebutuhan mendefinisikan basis data lebih dibatasi pada pelanggan terhadap suatu produk (item). arti implisit yang khusus, yaitu: Produk yang memenuhi prioritas terbanyak 1. Basis data merupakan penyajian suatu akan dijadikan rekomendasi bagi pelanggan. aspek dari dunia nyata (real world). Utility–based recommendation 2. Basis data merupakan kumpulan data dari merupakan metode yang memanfaatkan score berbagai sumber yang secara logika 61 Jurnal Informatika. Vol. I No. 2 September 2014 mempunyai arti implisit. Sehingga data mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk yang terkumpul secara acak dan tanpa menetapkan variabel yang mana yang memiliki mempunyai arti, tidak dapat disebut basis prioritas paling tinggi dan bertindak untuk data. mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. 3. Basis data perlu dirancang, dibangun dan Metode AHP ini membantu memecahkan data dikumpulkan untuk suatu tujuan. persoalan yang kompleks dengan menstruktur Basis data dapat digunakan oleh beberapa suatu hirarki kriteria, pihak yang user dan beberapa aplikasi yang sesuai berkepentingan, hasil dan dengan menarik dengan kepentingan user. berbagai pertimbangan guna mengembangkan Dari beberapa definisi-definisi tersebut, dapat bobot atau prioritas. Metode ini juga dikatakan bahwa basis data mempunyai menggabungkan kekuatan dari perasaan dan berbagai sumber data dalam pengumpulan data, logika yang bersangkutan pada berbagai bervariasi derajat interaksi kejadian dari dunia persoalan, lalu mensintesis berbagai nyata, dirancang dan dibangun agar dapat pertimbangan yang beragam menjadi hasil digunakan oleh beberapa user untuk berbagai yang cocok dengan perkiraan kita secara kepentingan (Waliyanto, 2000). intuitif sebagaimana yang dipresentasikan pada Gabungan antara basis data dan pertimbangan yang telah dibuat. (Saaty, 2008). perangkat lunak SMBD (Sistem Manajemen Menurut Saaty (2008), ada tiga prinsip dalam Basis Data) termasuk di dalamnya program memecahkan persoalan dengan AHP, yaitu aplikasi yang dibuat dan bekerja dalam satu prinsip menyusun hirarki (Decomposition), sistem disebut dengan Sistem Basis Data prinsip menentukan prioritas (Comparative (Waliyanto, 2000). Judgement), dan prinsip konsistensi logis (Logical Consistency). Hirarki yang dimaksud adalah hirarki dari permasalahan yang akan dipecahkan untuk mempertimbangkan kriteria- kriteria atau komponenkomponen yang mendukung pencapaian tujuan. Dalam proses menentukan tujuan dan hirarki tujuan, perlu diperhatikan apakah kumpulan tujuan beserta kriteria-kriteria yang bersangkutan tepat untuk persoalan yang dihadapi. Dalam memilih kriteria-kriteria pada setiap masalah pengambilan keputusan perlu memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut: 1. Lengkap Kriteria harus lengkap sehingga mencakup semua aspek yang penting, yang Gambar 1 digunakan dalam mengambil keputusan Konsep sistem basis data untuk pencapaian tujuan. 2. Operasional Sistem basis data dapat dianggap sebagai Operasional dalam artian bahwa setiap tempat untuk sekumpulan berkas data yang kriteria ini harus mempunyai arti bagi terkomputerisasi dengan tujuan untuk pengambil keputusan, sehingga benar- memelihara informasi dan membuat informasi benar dapat menghayati terhadap alternatif tersebut tersedia saat dibutuhkan. yang ada, disamping terhadap sarana untuk membantu penjelasan alat untuk Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) berkomunikasi. Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. 3. Tidak berlebihan Saaty, seorang ahli matematika. Metode ini Menghindari adanya kriteria yang pada adalah sebuah kerangka untuk mengambil dasarnya mengandung pengertian yang keputusan dengan efektif atas persoalan yang sama. kompleks dengan menyederhanakan dan 4. Minimum mempercepat proses pengambilan keputusan Diusahakan agar jumlah kriteria seminimal dengan memecahkan persoalan tersebut mungkin untuk mempermudah kedalam bagian-bagiannya, menata bagian atau pemahaman terhadap persoalan, serta variabel ini dalam suatu susunan hirarki, menyederhanakan persoalan dalam member nilai numerik pada pertimbangan analisis. subjektif tentang pentingnya tiap variabel dan 62
no reviews yet
Please Login to review.