jagomart
digital resources
picture1_Saaty Ahp 179852 | Jurnal 13476


 172x       Filetype PDF       File size 0.23 MB       Source: eprints.dinus.ac.id


File: Saaty Ahp 179852 | Jurnal 13476
sistem pendukung keputusan pengukur kualitas software dengan menerapkan metode analytical hierarchy process ahp syaiful amar nim a11 2009 05069 program studi teknik informatika fakultas ilmu komputer universitas dian nuswantoro jalan ...

icon picture PDF Filetype PDF | Posted on 30 Jan 2023 | 2 years ago
Partial capture of text on file.
                     SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGUKUR KUALITAS SOFTWARE DENGAN 
                            MENERAPKAN METODE  ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)  
                                                             Syaiful Amar 
                                                        NIM : A11.2009.05069        
                                                 Program Studi  Teknik Informatika  
                                                        Fakultas Ilmu Komputer 
                                       Universitas Dian Nuswantoro,Jalan Nakula 5-11,Semarang 
                                                                    
                                                             ABSTRAK 
                Perangkat lunak computer atau lebih dikenal dengan nama software sering dijumpai dalam kehidupan, 
                terutama dalam era komputasi seperti saat ini, dalam pengolahan data nasabah yang dilakukan oleh 
                koperasi-koperasi simpan pinjam. System yang telah ter-komputasi tentunya sudah cukup membantu 
                manajemen koperasi simpan pinjam dalam mengolah data nasabah,  namun bagaimana kita tahu kwalitas 
                software yang diterapkan lembaga / organisasi, dari hal tersebut tercetus pemikiran untuk menciptakan 
                sebuah system pendukung keputusan pengukur kwalitas software berdasarkan prinsip usability dengan 
                menerapkan metode analytical hierarchy process Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu 
                model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini 
                akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut 
                Saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks 
                dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, 
                sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. 
                Kata kunci : sitem pendukung keputusan, AHP, IMK, koperasi, Saaty 
                       
                                                                    
              1.  Pendahuluan                                            berdasarkan prinsip usability  yang digunakan suatu 
                  
                1.1 Latar Belakang                                       instansi, oleh karena itu dengan mempertimbangkan 
                                                                         hal tersebut, maka penulis membuat aplikasi sistem 
                       Dalam era komputerisasi, pemakaian sistem         pendukung keputusan yang  kiranya  dapat  menjadi 
                komputer sudah memasyarakat di bidang pendidikan,        sebuah alat bantu  yang  dapat dipergunakan oleh 
                penelitian, perkantoran maupun masyarakat umum.          penguna dalam menakar kehadalan ataupun kualitas 
                Selain itu komputer juga berfungsi untuk membantu        aplikasi   software yang digunakan Analytical 
                memudahkan pekerjaan pengolahan data, pengolahan         Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu model 
                angka, pengolahan gambar atau grafika melalui suatu      pendukung keputusan yang dikembangkan oleh 
                perangkat lunak(software), baik secara paket program     Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini 
                atau dengan bahasa pemrograman tertentu.                 akan menguraikan masalah multi faktor atau multi 
                       Perkembangan selanjutnya terlihat bahwa  kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut 
                banyak program aplikasi sistem pendukung keputusan       Saaty (1993). Dari latar belakang tersebut penulis 
                yang diterapkan, dalam hal ini penulis membuat           akan membuat aplikasi Sistem Pendukung 
                aplikasi sistem pendukung keputusan untuk menakar        Keputusan Pengukur Kualitas Software Dengan 
                kualitas / performa aplikasi ataupun software            Menerapkan Metode   Analytical Hierarchy Process 
                                                                         (AHP) 
                                                                          
                                                                                           
                 2.1      Sistem pendukung keputusan                                          1. Struktur yang berhirarki, sebagai 
                                  Sistem Pendukung Keputusan (SPK)                                konsekuesi dari kriteria yang 
                          atau Decision Support System (DSS) adalah                               dipilih, sampai pada subkriteria 
                    
                          sebuah sistem yang mampu memberikan                                     yang paling dalam.  
                          kemampuan pemecahan masalah maupun                                  2. Memperhitungkan validitas sampai 
                          kemampuan pengkomunikasian untuk                                        dengan batas toleransi inkonsistensi 
                          masalah dengan kondisi semi terstruktur dan                             berbagai kriteria dan alternatif yang 
                          tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk                             dipilih oleh pengambil keputusan.  
                          membantu pengambilan keputusan dalam                                3. Memperhitungkan daya tahan output 
                          situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak                         analisis sensitivitas pengambilan 
                          terstruktur, dimana tak seorangpun tahu                                 keputusan.  
                          secara pasti bagaimana keputusan seharusnya             
                          dibuat (Turban, 2001).[2]                                      2.2.1    Kelebihan dan Kelemahan AHP  
                                  Menurut Raymond McLeod, Jr                                               Layaknya sebuah metode 
                          mendefinisikan system pendukung keputusan                               analisis, AHP pun memiliki 
                          merupakan suatu sistem informasi yang                                   kelebihan dan kelemahan dalam 
                          ditujukan untuk membantu manajemen                                      system analisisnya. Kelebihan-
                          dalam memecahkan masalah yang                                           kelebihan analisis ini adalah  
                          dihadapinya (McLeod, 1998).[3]                                          1.  Kesatuan (Unity) 
                                  Dari kedua definisi yang                                            AHP membuat permasalahan 
                          dikemukakan oleh pakar tersebut penulis                                     yang luas dan tidak terstruktur 
                          menyimpulkan bahwa Sistem Pendukung                                         menjadi suatu model yang 
                          Keputusan adalah suatu sistem yang biasanya                                 fleksibel dan mudah dipahami. 
                          digunakan atau ditujukan pada manajemen                                 2.  Kompleksitas (Complexity) 
                          guna memecahkan masalah yang diahadapi,                                     AHP memecahkan 
                          dimana system tersebut memiliki                                             permasalahan yang kompleks 
                          kemempuan untuk memberi keputusan                                           melalui pendekatan sistem dan 
                          dengan kondisi semi terstruktur ataupun tidak                               pengintegrasian secara deduktif. 
                          terstruktur.                                                            3.  Saling ketergantungan (Inter 
                 2.2      Pengertian   Analitycal Hierarchy Process                                   Dependence) 
                          (AHP)                                                                       AHP dapat digunakan pada 
                                  AHP merupakan suatu model                                           elemen-elemen sistem yang 
                          pendukung keputusan yang dikembangkan                                       saling bebas dan tidak 
                          oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung                                       memerlukan hubungan linier. 
                          keputusan ini akan menguraikan masalah                                  4.  Struktur Hirarki (Hierarchy 
                          multi faktor atau multi kriteria yang                                       Structuring) 
                          kompleks menjadi suatu hirarki, menurut                                  
                          Saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai                      
                          suatu representasi dari sebuah permasalahan                                      Sedangkan kelemahan 
                          yang kompleks dalam suatu struktur multi                                metode AHP adalah sebagai 
                          level dimana level pertama adalah tujuan,                               berikut:  
                          yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria,                      1.  Ketergantungan model AHP 
                          dan seterusnya ke bawah hingga level                                        pada input utamanya. Input 
                          terakhir                                                                    utama ini berupa persepsi 
                                                                                                      seorang ahli sehingga dalam hal 
                          dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah                              ini melibatkan subyektifitas 
                          yang kompleks dapat diuraikan ke dalam                                      sang ahli selain itu juga model 
                          kelompok-kelompoknya yang kemudian                                          menjadi tidak berarti jika ahli 
                          diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga                                tersebut memberikan penilaian 
                          permasalahan akan tampak lebih terstruktur                                  yang keliru.  
                          dan sistematis. AHP sering digunakan                                    2.  Metode AHP ini hanya metode 
                          sebagai metode pemecahan masalah                                            matematis tanpa ada pengujian 
                          dibanding dengan metode yang lain karena                                    secara statistik sehingga tidak 
                          alasan-alasan sebagai berikut :                                             ada batas kepercayaan dari 
                                                                                                      kebenaran model yang 
                                                                                                      terbentuk  
                                                                                  4.  Melakukan Mendefinisikan perbandingan 
                 2.2.2 Tahapan AHP                                                    berpasangan sehingga diperoleh jumlah 
                                  Dalam metode AHP dilakukan                          penilaian seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] 
                                                                                      buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang 
                         langkah-langkah sebagai berikut (Kadarsyah 
                   dibandingkan. Hasil perbandingan dari masing-
                         Suryadi dan Ali Ramdhani, 1998): [4]                         masing elemen akan berupa angka dari 1 sampai 
                     1.  Mendefinisikan masalah dan menentukan                        9 yang menunjukkan perbandingan tingkat 
                         solusi yang diinginkan. Dalam tahap ini kita                 kepentingan suatu elemen. Apabila suatu 
                         berusaha menentukan masalah yang akan kita                   elemen dalam matriks dibandingkan dengan 
                         pecahkan secara jelas, detail dan mudah                      dirinya sendiri maka hasil perbandingan diberi 
                         dipahami. Dari masalah yang ada kita coba                    nilai 1. Skala 9 telah terbukti dapat diterima dan 
                         tentukan solusi yang mungkin cocok bagi                      bisa membedakan intensitas antar elemen. 
                         masalah tersebut. Solusi dari masalah                         Hasil perbandingan tersebut diisikan pada sel 
                         mungkin berjumlah lebih dari satu. Solusi                    yang bersesuaian dengan elemen yang 
                         tersebut nantinya kita kembangkan lebih                      dibandingkan. Skala perbandingan 
                         lanjut dalam tahap berikutnya.                               perbandingan berpasangan dan maknanya yang 
                     2. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan                 diperkenalkan oleh Saaty bisa dilihat di bawah. 
                         tujuan utama. Setelah menyusun tujuan utama                  Intensitas Kepentingan 1 = Kedua elemen sama 
                         sebagai level teratas akan disusun level hirarki             pentingnya, Dua elemen mempunyai pengaruh 
                         yang berada di bawahnya yaitu kriteria-                      yang sama besar 3 = Elemen yang satu sedikit 
                         kriteria yang cocok untuk mempertimbangkan                   lebih penting daripada elemen yanga lainnya, 
                         atau menilai alternatif yang kita berikan dan                Pengalaman dan penilaian sedikit menyokong 
                         menentukan alternatif tersebut. Tiap kriteria                satu elemen dibandingkan elemen yang lainnya 
                         mempunyai intensitas yang berbeda-beda.                      5 = Elemen yang satu lebih penting daripada 
                         Hirarki dilanjutkan dengan subkriteria (jika                 yang lainnya, Pengalaman dan penilaian sangat 
                         mungkin diperlukan).                                         kuat menyokong satu elemen dibandingkan 
                     3.  Membuat matrik perbandingan berpasangan                      elemen yang lainnya 7 = Satu elemen jelas lebih 
                         yang menggambarkan kontribusi relatif atau                   mutlak penting daripada elemen lainnya, Satu 
                         pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau                  elemen yang kuat disokong dan dominan terlihat 
                         kriteria yang setingkat di atasnya. Matriks                  dalam praktek. 9 = Satu elemen mutlak penting 
                         yang digunakan bersifat sederhana, memiliki                  daripada elemen lainnya, Bukti yang 
                         kedudukan kuat untuk kerangka konsistensi,                   mendukung elemen yang satu terhadap elemen 
                         mendapatkan informasi lain yang mungkin                      lain memiliki tingkat penegasan tertinggi yang 
                         dibutuhkan dengan semua perbandingan yang                    mungkin menguatkan. 2,4,6,8 = Nilai-nilai 
                         mungkin dan mampu menganalisis kepekaan                      antara dua nilai pertimbangan-pertimbangan 
                         prioritas secara keseluruhan untuk perubahan                 yang berdekatan, Nilai ini diberikan bila ada dua 
                         pertimbangan. Pendekatan dengan matriks                      kompromi di antara 2 pilihan Kebalikan = Jika 
                         mencerminkan aspek ganda dalam prioritas                     untuk aktivitas i mendapat satu angka dibanding 
                         yaitu mendominasi dan didominasi.                            dengan aktivitas j , maka j mempunyai nilai 
                         Perbandingan dilakukan berdasarkan                           kebalikannya dibanding dengan i  
                         judgment dari pengambil keputusan dengan                 5.  Menghitung nilai eigen dan menguji 
                         menilai tingkat kepentingan suatu elemen                     konsistensinya. Jika tidak konsisten maka 
                         dibandingkan elemen lainnya. Untuk memulai                   pengambilan data diulangi.  
                         proses perbandingan berpasangan dipilih                  6. Mengulangi langkah 3,4, dan 5 untuk seluruh 
                         sebuah kriteria dari level paling atas hirarki               tingkat hirarki.  
                         misalnya K dan kemudian dari level di                    7. Menghitung vektor eigen dari setiap matriks 
                         bawahnya diambil elemen yang akan                            perbandingan berpasangan yang merupakan 
                         dibandingkan misalnya E1,E2,E3,E4,E5.                        bobot setiap elemen untuk penentuan prioritas 
                                                                                      elemen-elemen pada tingkat hirarki terendah 
                                                                                      sampai mencapai tujuan. Penghitungan 
                                                                                      dilakukan lewat cara menjumlahkan nilai setiap 
                                                                                      kolom dari matriks, membagi setiap nilai dari 
                                                                                      kolom dengan total kolom yang bersangkutan 
                                                                                      untuk memperoleh normalisasi matriks, dan 
                                                                                      menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan 
                                                                                      membaginya dengan jumlah elemen untuk 
                                                                                      mendapatkan rata-rata. 
                                                                                  8. Memeriksakonsistensi hirarki. Yang diukur
                 dalam AHP adalah rasio konsistensi dengan melihat                    Ketika hirarki dibangun, kita harus berusaha 
                 index konsistensi. Konsistensi yang diharapkan adalah            mengatur elemen-elemen agar elemen tersebut 
                 yang mendekati sempurna agar menghasilkan                        tidak menghasilkan hasil dengan akurasi rendah 
                 keputusan yang mendekati valid. Walaupun sulit                   dan inkonsistensi tinggi. 
                                                                         
                 untuk mencapai yang sempurna, rasio konsistensi 
                   3. Aksioma Ketergantungan 
                 diharapkan kurang dari atau sama dengan 10 %.                        Aksioma ini menyatakan bahwa prioritas 
                 2.2.3   Prinsip Dasar dan Aksioma AHP                            elemen dalam hirarki tidak bergantung pada elemen 
                         AHP didasarkan atas 3 prinsip dasar yaitu:               level di bawahnya. Aksioma ini membuat kita bisa 
                 1.      Dekomposisi                                              menerapkan prinsip komposisi hirarki.  
                 Dengan prinsip ini struktur masalah yang kompleks                 
                 dibagi menjadi bagian-bagian secara hierarki. Tujuan           2.2.4 Aplikasi AHP  
                 didefinisikan dari yang umum sampai khusus. Dalam                        Beberapa contoh aplikasi AHP adalah 
                 bentuk yang paling sederhana struktur akan                       sebagai berikut:  
                 dibandingkan tujuan, kriteria dan level alternatif. Tiap       1. Membuat suatu set alternatif;  
                 himpunan alternatif mungkin akan dibagi lebih jauh             2. Perencanaan  
                 menjadi tingkatan yang lebih detail, mencakup lebih            3. Menentukan prioritas;  
                 banyak kriteria yang lain. Level paling atas dari              4. Memilih kebijakan terbaik setelah menemukan 
                 hirarki merupakan tujuan yang terdiri atas satu                satu set alternatif;  
                 elemen. Level berikutnya mungkin mengandung                    5. Alokasi sumber daya  
                 beberapa elemen, di mana elemen-elemen tersebut                6. Menentukan kebutuhan/persyaratan;  
                 bisa dibandingkan, memiliki kepentingan yang hampir            7. Memprediksi outcome;  
                 sama dan tidak memiliki perbedaan yang terlalu                 8. Merancang sistem;  
                 mencolok. Jika perbedaan terlalu besar harus                   9. Mengukur performa;  
                 dibuatkan level yang baru.                                     10. Memastikan stabilitas sistem;  
                 2.      Perbandingan penilaian/pertimbangan                    11. Optimasi;  
                 (comparative judgments).                                       12. Penyelesaian konflik  
                  Dengan prinsip ini akan dibangun perbandingan                 3.1 Objek Penelitian 
                 berpasangan dari semua elemen yang ada dengan                                   Penelitian yang dilaksanakan pada 
                 tujuan menghasilkan skala kepentingan relatif dari                     koperasi simpan pinjanm SEKARTAMA 
                 elemen. Penilaian menghasilkan skala penilaian yang                    cabang pasar Kendal kios No 9 blok C 
                 berupa angka. Perbandingan berpasangan dalam                           Kendal, dan koperasi simpan pinjam DANA 
                 bentuk matriks jika dikombinasikan akan                                CEMERLANG jl. Taat  No 16 Kendal, dan 
                 menghasilkan prioritas.                                                penelitian difokuskan pada bagian software 
                 3.      Sintesa Prioritas                                              pencatatan data nasabah. 
                 Sintesa prioritas dilakukan dengan mengalikan                  3.2 Sumber Data 
                 prioritas lokal dengan prioritas dari kriteria                                  Sumber data yang digunakan dalam 
                 bersangkutan di level atasnya dan menambahkannya                       tugas akhir ini meliputi: 
                 ke tiap elemen dalam level yang dipengaruhi kriteria.              1.  Data Primer 
                 Hasilnya berupa gabungan atau dikenal dengan                                Merupakan sumber data penelitian yang 
                 prioritas global yang kemudian digunakan untuk                     diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak 
                 memboboti prioritas lokal dari elemen di level                     melalui media perantara). Data ini diperoleh dari 
                 terendah sesuai dengan kriterianya.                                hasil observasi secara langsung oleh peneliti, 
                 AHP didasarkan atas 3 aksioma utama yaitu :                        dengan melalui wawancara, dan survei, ataupun 
                 1.      Aksioma Resiprokal                                         pengamatan secara langsung(observasi). Data 
                 Aksioma ini menyatakan jika PC (EA,EB) adalah                      tersebut digunakan sebagai bahan acuan dalam 
                 sebuah perbandingan berpasangan antara elemen A                    pembuatan aplikasi diantaranya data-data tentang 
                 dan elemen B, dengan memperhitungkan C sebagai                     kriteria dalam penentuan performasi software. 
                 elemen parent, menunjukkan berapa kali lebih banyak                2.  Data Sekunder  
                 properti yang dimiliki elemen A terhadap B, maka PC 
                 (EB,EA)= 1/ PC (EA,EB). Misalnya jika A 5 kali                           Adalah sumber data penelitian yang 
                 lebih besar daripada B, maka B=1/5 A.                              diperoleh secara tidak langsung melalui media 
                 2.      Aksioma Homogenitas                                        perantara, biasanya bersifat kutipan. Data 
                 Aksioma ini menyatakan bahwa elemen yang                           sekunder 
                 dibandingkan tidak berbeda terlalu jauh. Jika 
                 perbedaan terlalu besar, hasil yang didapatkan 
                 mengandung nilai kesalahan yang tinggi. 
The words contained in this file might help you see if this file matches what you are looking for:

...Sistem pendukung keputusan pengukur kualitas software dengan menerapkan metode analytical hierarchy process ahp syaiful amar nim a program studi teknik informatika fakultas ilmu komputer universitas dian nuswantoro jalan nakula semarang abstrak perangkat lunak computer atau lebih dikenal nama sering dijumpai dalam kehidupan terutama era komputasi seperti saat ini pengolahan data nasabah yang dilakukan oleh koperasi simpan pinjam system telah ter tentunya sudah cukup membantu manajemen mengolah namun bagaimana kita tahu kwalitas diterapkan lembaga organisasi dari hal tersebut tercetus pemikiran untuk menciptakan sebuah berdasarkan prinsip usability merupakan suatu model dikembangkan thomas l saaty akan menguraikan masalah multi faktor kriteria kompleks menjadi hirarki menurut didefinisikan sebagai representasi permasalahan struktur level dimana pertama adalah tujuan diikuti sub dan seterusnya ke bawah hingga terakhir alternatif kata kunci sitem imk pendahuluan digunakan latar belakang i...

no reviews yet
Please Login to review.