jagomart
digital resources
picture1_Contoh Rumusan Masalah Makalah 1533 | Makalah Pencemaran Lingkungan Diyogyakarta


 549x       Tipe DOCX       Ukuran file 0.04 MB    


Contoh Rumusan Masalah Makalah 1533 | Makalah Pencemaran Lingkungan Diyogyakarta
...

icon picture DOCX Word DOCX | Diposting 26 Dec 2021 | 4 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                                           BAB I
                                                     PENDAHULUAN
               1.1  Latar Belakang
                    Yogyakarta   merupakan   Kota   Pelajar   dan   Kota   Budaya   memiliki   permasalahan
               lingkungan khususnya terkait dengan perubahan tataguna lahan yang cepat. Lahan yang
               mestinya diperuntukkan untuk lahan hijau diubah fungsi menjadi lahan permukiman. Hal ini
               karena karena kebutuhan lahan akan permukiman meningkat beserta berbagai fasilitas
               pendukungnya. Banyak lahan pertanian yang berubah menjadi kawasan perumahan yang
               berakibat pada meningkatnya angka surface run off (aliran permukaan air hujan). Banyak
               pembangunan perumahan di kawasan bantaran sungai serta koefisien guna bangunan yang
               tidak sesuai dengan aturan yang ada. Banyak juga proyek-proyek yang wajib melakukan
               kajian Analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL), namun dokumen AMDAL hanya
               dijadikan formalitas saja. Persoalan terkait pencemaran lingkungan juga muncul akibat air
               limbah domestik dan sampah yang tidak dikelola dengan baik.
               1.2  Rumusan Masalah
                        Adapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut
               1. Apa maksud dari tata guna lahan, angka surface run off, AMDAL, pencemaran 
                   lingkungan, koefisien guna bangunan, dan limbah domestik ?
               2. Apa yang menyebabkan Kota Yogyakarta memiliki permasalahan lingkungan terkait tata 
                   guna lahan?
               3.  Dimana saja kota-kota yang memiliki kasus atau permasalahan yang sama seperti di 
                   Yogyakarta?
               4.  Apa saja Undang-Undang yang mengatur tentang masalah ini?
               5.  Bagaimana konstitusi mengatasi permasalahan ini?
               6.  Bagaimana solusi atas masing masing masalah ?
               1.3  Ruang Lingkup
                        Adapun ruang lingkup dalam makalah ini sebagai berikut
               1.  Tata guna lahan
               2.  AMDAL
               3.  Pencemaran lingkungan
               4.  Peningkatan lahan permukiman
               1.4  Tujuan Penulisan
                        Tujuan dibuatnya makalah ini tidak lain untuk menyadarkan masyarakat betapa
               pentingnya mewujudkan lingkungan bersih, memahami permasalahan lingkungan beserta
               solusinya, mengikuti aturan maupun konstitusi mengenai pembagunan bangunan, 
                                                                                                            1
               membantu dalam mengawasi fungsi tata guna lahan, serta agar masyarakat tidak memandang 
               sebelah mata terkait pencemaran lingkungan.
               1.5  Manfaat Penulisan
                      Melalui makalah ini kita sebagai mahkluk Tuhan seharusnya mensyukuri dan menjaga
               pemberian Tuhan kepada kita, dan dapat meningkatkan taraf kualitas hidup dengan menjaga
               lingkungan bersih dan sehat. Selain itu, agar masyarakat memahami masalah lingkungan di
               sekitar mereka, dan berusaha mencari dan melakukan solusi terkait masalah tersebut.
               1.6     Metode Penulisan
                        Metode Penulisan yang digunakan dalam makalah ini menggunakan metode daftar
               pustaka.Sumber dari penulisan makalah ini berasal dari buku penerbit, jurnal, serta beberapa
               sumber lain.
               1.7  Sistematika Penulisan
                      Sistematika penulisan makalah ini adalah Bab I Pendahuluan terdiri dari : Latar 
               Belakang, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, Metode Penulisan, dan Sistematika 
               Penulisan. Bab II Pembahasan. Bab III Penutup mencakup Kesimpulan dan Saran. Terakhir 
               yaitu Daftar Pustaka.
                                                                                                            2
                                    BAB II
                                 PEMBAHASAN
         2.1    Pengertian Tata Guna Lahan, Koefisien Guna Bangunan, Angka Surface  
            Run Off, AMDAL, Pencemaran Lingkungan, dan Limbah Domestik
               Adapun pengertian tata guna lahan, angka surface run off, AMDAL, pencemaran 
         lingkungan, dan limbah domestik sebagai berikut.
          2.1.1    Pengertian Tata Guna Lahan
              Tata guna lahan merupakan suatu kegiatan pemanfaatan lahan dan juga penataan lahan 
              dimana dilakukan sesuai dengan kondisi eksisting alam. Tata guna
              lahan dapat berupa sebagai berikut;
              a. Kawasan permukiman
              Kawasan ini dapat ditandai dengan adanya perumahan yang disertai prasana dan sarana 
              serta infrasturktur yang cukup memadai. Kawasan permukiman memilki tingkat 
              kelerengan 0-15% yaitu datar hingga landau.
              b. Kawasan perumahan
              Kawasan perumahan hanya didominasi oleh bangunan perumahan dalam suatu wilayah 
              dimana tidak didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Kawasan ini memilki 
              tingkat kelerengan sama seperti kawasan permukiman
              c. Kawasan perkebunan
              Kawasan perkebunan dikenali dengan dibudidayakannya jenis tanaman yang dapat 
              menghasilkan materi dan dalam bentuk uang. Kawasan ini memiliki tingkat 
              kelerengan 8-15% (landai). 
              d.Kawasan pertanian 
              Kawasan pertanian dikenali dengan adanya jenis budidaya satu tanaman saja. 
              Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 8-15% (landai). 
              e. Kawasan ruang terbuka hijau
              Kawasan terbuka hijau bisa berupa taman atau kebun yang hanya ditanami oleh 
              tumbuhan yang rendah, cantik dan sedikit. Namun kawasan ini juga dapat berupa 
              hutan yang didominasi dengan berbagai jenis tumbuhan. Kawasan ini memiliki 
              tingkat kelerengan 15-25% yaitu agak curam.
                                                               3
                         f. Kawasan perdagangan
                         Kawasan perdagangan umunya dikenali dengan adanya bangunan pertokoan, 
                         warung dimana menjual berbagai macam kebutuhan atau barang. Tingkat 
                         kelerengan yang dimiliki kawasan perdagangan sebesar 0-8% yaitu datar. 
                         g. Kawasan industri
                        Kawasan industri ditandai dengan adanya proses produksi baik dalam jumlah kecil 
                        maupun dalam jumlah besar. Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 8-15% 
                        ( hingga landai ). 
                         h. Kawasan perairan
                           Kawasan perairan ini ditandai oleh adanya aktifitas perairan, seperti budidaya ikan, 
                        pertambakan, irigasi, dan sumber air bagi wilayah dan sekitarnya.
                 2.1.2   Pengertian Angka Surface Run Off
                             Surface Run Off atau limpasan permukaan merupakan aliran air yang terjadi bila
                         air hujan berlebih, atau sumber lain mengalir di atas permukaan tanah atau bumi. Hal
                         ini terjadi sebab tanah sudah jenuh kapasitasnya, dan hujan tiba tiba datang lebih
                         cepat daripada tanah, atau karena kurangnya daerah resapan air pada daerah kedap
                         air misal atap dan trotoar. Limpasan permukaan adalah komponen utama dari siklus
                         air. Hal tersebut merupakan agen utama dalam erosi tanah oleh air.
                             Ada dua jenis limpasan permukaan yaitu limpasan dengan sumber nonpoint dan
                         poin. Limpasan yang terjadi di permukaan tanah sebelum mencapai saluran juga
                         disebut sumber nonpoin. Apabila sumber nonpoin mengandung kontaminan buatan
                         manusia, atau bentuk-bentuk polusi alam, limpasannya disebut pencemaran sumber
                         non-titik.   Ketika   aliran   permukaan   mengalir   di   tanah,   ia   dapat   mengambil
                         kontaminan tanah termasuk minyak bumi, pestisida, atau pupuk yang menjadi polusi
                         sumber pembuangan atau nonpoin.
                             Selain menyebabkan erosi air dan polusi, limpasan permukaan di daerah
                         perkotaan adalah penyebab utama banjir kota yang dapat mengakibatkan kerusakan
                         properti, lembab dan jamur di ruang bawah tanah, dan banjir di jalan.
                 2.1.3   Pengertian AMDAL
                             AMDAL(Analisis Dampak Lingkungan) menurut PP No. 27 Tahun 1999 adalah
                         Kajian atas dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha atau
                         kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
                         pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan. 
                             AMDAL adalah analisis yang meliputi berbagai macam faktor seperti fisik, kimia,
                         sosial ekonomi, biologi dan sosial budaya yang dilakukan secara menyeluruh. Dasar
                         hukum AMDAL di Indonesia adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang
                         “Izin Lingkungan Hidup” yang merupakan pengganti PP 27 Tahun 1999 tentang Amdal.
                         Amdal sendiri telah dilaksanakan di Indonesia sejak 1982.
                                                                                                                4
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Bab i pendahuluan latar belakang yogyakarta merupakan kota pelajar dan budaya memiliki permasalahan lingkungan khususnya terkait dengan perubahan tataguna lahan yang cepat mestinya diperuntukkan untuk hijau diubah fungsi menjadi permukiman hal ini karena kebutuhan akan meningkat beserta berbagai fasilitas pendukungnya banyak pertanian berubah kawasan perumahan berakibat pada meningkatnya angka surface run off aliran permukaan air hujan pembangunan di bantaran sungai serta koefisien guna bangunan tidak sesuai aturan ada juga proyek wajib melakukan kajian analisa mengenai dampak amdal namun dokumen hanya dijadikan formalitas saja persoalan pencemaran muncul akibat limbah domestik sampah dikelola baik rumusan masalah adapun dalam makalah sebagai berikut apa maksud dari tata menyebabkan dimana kasus atau sama seperti undang mengatur tentang bagaimana konstitusi mengatasi solusi atas masing ruang lingkup peningkatan tujuan penulisan dibuatnya lain menyadarkan masyarakat betapa pentingnya me...

no reviews yet
Please Login to review.