jagomart
digital resources
picture1_Corporate Governance Pdf 161604 | 76771 Id None


 176x       Filetype PDF       File size 0.19 MB       Source: media.neliti.com


File: Corporate Governance Pdf 161604 | 76771 Id None
data sekunder dari laporan tahunan 2006 perusahaan publik yang terdapat di pusat referensi  ...

icon picture PDF Filetype PDF | Posted on 21 Jan 2023 | 2 years ago
Partial capture of text on file.
                         Hubungan Corporate Governance, Corporate Social 
                       Responsibilities dan Corporate Financial Performance  
                                            Dalam Satu Continuum 
                                                              
                                                              
                                                   Etty Murwaningsari 
                                            Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti 
                                                              
                                                              
                                                        ABSTRAK 
                                                           
                        Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh antara struktur Coorporate 
                    Governance yang diproksikan sebagai kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial 
                    terhadap corporate social responsibility dan corporate social responsibility terhadap corporate 
                    financial performance. Penelitian menggunakan data sekunder dari laporan tahunan 2006 
                    perusahaan publik yang terdapat di Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) Bursa Efek 
                    Indonesia (BEI). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 126 perusahaan. Melalui 
                    pendekatan analisa jalur (path analysis) menunjukkan Good Corporate Governance yaitu 
                    kepemilikan managerial dan institusional mempunyai pengaruh terhadap kinerja 
                    perusahaan Good Corporate Governance yang diamati melalui kepemilikan managerial dan 
                    institusional, mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial 
                    perusahaan (CSR). Pengujian variabel control, yaitu CEO Tenure mempunyai pengaruh 
                    terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Sedangkan jenis Industri 
                    tidak mempunyai pengaruh terhadap CSR. Untuk Corporate Secretary dan Komite 
                    Nominasi dan Remunerasi juga tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja perusahaan.   
                     
                    Kata kunci:   corporate governance,  corporate social responsibility,  corporate financial 
                                 performance, kepemilikan institusional, kepemilkan mangerial, CEO tenure, 
                                 corporate secretary, komite nominasi dan remunerasi 
                
                                                              
                                                       ABSTRACT 
                                                              
                        This research aims to identify the influence of Good Corporate Governance, represented by 
                    institutional ownership and managerial ownership, on Corporate Social Responsibility and 
                    Corporate Financial Performance, and also to observe the possible influence of Corporate 
                    Social Responsibility on Corporate Financial Performance. This research examines 126 
                    manufacturing companies which are listed in Indonesian Stock Exchange (ISX) and have 
                    issued an audited financial statement for 2006. The statistical method used to test the 
                    hypothesis is Path Analysis. The result suggests that Good Corporate Governance influences 
                    both the disclosure of Corporate Social Responsibility and Corporate Financial Performance 
                    and that Corporate Social Responsibility significantly influences Corporate Financial 
                    Performance. The result also suggests that CEO Tenure, the controlling variable, holds a 
                    significant influence on the disclosure of Corporate Social Responsibility. Yet, there is no 
                    strong evidence to support the type of industries as an influencing factor of Corporate Social 
                    Responsibility. Furthermore, we found that the latter condition would also apply when we 
                    analyze the influence of Corporate Secretary and Nomination and Remuneration Committee 
                    on Corporate Financial Performance. 
                         
                    Keywords:  corporate governance, corporate social responsibilities, corporate financial 
                               performance, institutional ownership, managerial ownership, CEO tenure, 
                               corporate secretary, nomination and remuneration committee. 
                     
                
                             PENDAHULUAN                       masyarakat dan dunia internasianoal sebagai 
                                                               syarat mutlak bagi dunia perindustrian untuk 
                   Pelaksanaan  Good Corporate Governance  berkembang dengan baik dan sehat yang tujuan 
               sangat diperlukan untuk memenuhi kepercayaan    akhirnya untuk mewujudkan stakeholder value. 
                                                                                                                           
                                                            30 
                                                              
                                                      Murwaningsari: Hubungan Corporate Governance, Corporate Social Responsibilities dan      31
                                                                                     agency teory menjadi 
                    Pengaturan dan pengimplementasian Good                                                       stakeholder theory perspec-
                    Corporate Governance memerlukan komitmen dari                    tive. Akibat yang muncul dari pergeseran paradig-
                    seluruh jajaran organisasi dan dimulai dengan                    ma ini, Good Coorporate Governance harus 
                    penetapan kebijakan dasar serta tata tertib yang                 mempertimbangkan dan memperhatikan masalah 
                    harus dianut oleh top manajemen dan penerapan                    corporate social responsibility  dalam suatu 
                    kode etik yang harus dipatuhi oleh semua pihak                   konteks historis dan filosofi yang luas. 
                    yang ada didalamnya. Terdapat lima prinsip                             Pengungkapan (disclosure) terhadap aspek 
                    utama yang terkandung dalam Good Corporate                       social,  ethical,  environmental dan sustainability 
                    Governance (Achmad Daniri 2006) yaitu; kerter-                   sekarang ini menjadi suatu cara bagi perusahaan 
                    bukaan (transparancy), akuntabilitas (accountabi-                untuk mengkomunikasikan bentuk akuntabilitas-
                    lity), pertanggung jawaban (responsibility), kewa-               nya kepada para stakeholder.  Sustainability 
                    jaran (fairness), dan independensi (independency).               reporting sebagaimana yang direkomendasikan 
                         Selanjutnya gagasan utama Good Coorporate                   oleh Global Reporting Initiative terfokus pada tiga 
                    Governance (GCG) atau tata kelola perusahaan                     aspek kinerja yaitu ekonomi, lingkungan dan 
                    yang baik adalah mewujudkan tanggung jawab                       sosial. Ketiga aspek ini dikenal dengan Triple 
                    sosial (CSR). Hal ini sejalan dengan kesimpulan                  Bottom Line. Bentuk pelaporan ini diharapkan 
                    yang terangkum dalam Konferensi CSR yang  mempunyai hubungan yang positif antara 
                    diselenggarakan oleh Indonesia Business Links                    corporate social responsibility dan corporate 
                    (IBL) pada 7-8 September 2006 di Jakarta yaitu                   financial performance (CFP). 
                                                                                           Berdasarkan uraian  di atas permasalahan  
                    “Responsible business is good business”. Menteri                 penelitian ini adalah: 1) Apakah terdapat 
                                                                                     pengaruh antara struktur Coorporate Governance 
                    Koordinator Perekonomian, Dr Boediono 
                    (Republika, 2006) saat membuka konferensi ini                    yang diproksikan sebagai kepemilikan institu-
                    mengatakan, “CSR merupakan elemen prinsip  sional, kepemilikan manajerial terhadap corporate 
                    dalam tata laksana kemasyarakatan yang baik.                     social responsibility? 2) Apakah terdapat pengaruh 
                    Bukan hanya bertujuan memberi nilai tambah                       antara struktur Coorporate Governance yang 
                    bagi para pemegang saham. Pada intinya, pelaku                   diproksikan sebagai kepemilikan institusional, 
                    CSR sebaiknya tidak memisahkan aktifitas CSR                     kepemilikan manajerial terhadap corporate 
                    dengan  Good Corporate Governance. Karena  financial performance? 3) Apakah terdapat 
                    keduanya merupakan satu continuum (kesatuan),                    pengaruh antara  corporate social responsibility 
                    dan bukan merupakan penyatuan dari beberapa                      terhadap corporate financial performance? 
                    bagian yang terpisahkan”.                                         
                         Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan                           PENGERTIAN GOOD CORPORATE 
                    bahwa tanggung jawab sosial (CSR) mempunyai                                          GOVERNANCE 
                    keterkaitan erat dengan Good Coorporate                                
                    Governance. Seperti dua sisi mata uang, keduanya                      Pada dasarnya Good Corporate Governance itu 
                    memiliki kedudukan yang kuat dalam dunia bisnis                  sendiri terkait dengan stewardship theory dan 
                    namun berhubungan satu sama lain. Tanggung                       agency theory.  Stewardship theory dibangun atas 
                    jawab sosial berorientasi kepada para stakeholders               dasar asumsi filosifi mengenai sifat manusia yakni 
                    hal ini sejalan dengan salah satu prinsip dari                   pada hakekatnya manusia dapat dipercaya, 
                    empat prinsip utama Good Coorporate Governance                   mampu bertindak dengan penuh tanggung jawab, 
                    yaitu  responsibility. Karena itu, prinsip respon-               memiliki integritas dan kejujuran pada pihak lain. 
                    sibility di sini lebih mencerminkan stakeholders-                Dengan kata lain teori ini memandang 
                    driven concept. Menurut Reksodiputro (2004):  manajemen dapat dipercaya untuk bertindak 
                    “Konsep Corporate Social Responsibilities  merupa-               sebaik-baiknya bagi kepentingan publik pada 
                    kan bagian pedoman melaksanakan Good                             umumnya ataupun pemegang saham pada 
                    Corporate Governance. Masalah etika bisnis dan                   khususnya. Sementara itu, agency theory yang 
                    akuntabilitas bisnis makin mendapat perhatian                    dikembangkan oleh Michael Johnson dalam 
                    masyarakat di beberapa negara maju, yang  Achmad Daniri, 2006 memandang bahwa 
                    biasanya sangat liberal dalam menghadapi  manajemen perusahaan sebagai “agents“ bagi para 
                    perusahaan mulai terdengar suara bahwa karena                    pemegang saham, akan bertindak dengan penuh 
                    “self-regulation” terlihat gagal, maka diperlukan                kesadaran bagi kepentingannya sendiri, bukan 
                    peraturan baru yang akan memberikan “higher                      sebagai pihak yang arif dan bijaksana serta adil 
                    standards for corporate pratice” dan “tougher                    terhadap pemegang saham sebagaimana yang di 
                    penalties for executive misconduct”.                             asumsikan oleh stewardship model. 
                         Pada saat ini telah terjadi pergeseran                           Melalui surat edaran No SE.03 IPM/ 2000, 
                    paradigma  Good Coorporate Governance  yaitu                     yang diterbitkan tanggal 5 Mei 2000 disebutkan 
                    dengan memperluas paradigma teoretis dari  bahwa dalam rangka Good Corporate Governance, 
                                                                                                                                              
                  32    JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 11, NO. 1, MEI  2009: 30-41 
                  perusahan tercatat wajib memiliki komisaris  itu disebutkan, bahwa dalam rangka meningkat-
                  independen, komite audit, dan sekretaris peru-              kan pelayanannya terhadap investor, emiten dan 
                  sahaan (Corporate Secretary). Dalam penelitian ini          perusahaan public diwajibkan membentuk 
                  digunakan mekanisme internal berupa kepe-                   Corporate Secretary paling lambat 1 Januari 1997.  
                  milikan institusional, kepemilikan manajerial,                   Dalam keputusan Ketua BAPEPAM tersebut 
                  CEO tenure, Corporate Secretary dan Komite  empat peranan dan fungsi pokok Corporate 
                  Nominasi & Remunerasi yang akan diuraikan  Secretary adalah: Pertama, mengikuti perkem-
                  sebagai berikut:                                            bangan peraturan yang berlaku di Pasar Modal. 
                                                                              Kedua, memberikan pelayanan informasi kepada 
                  Kepemilikan Manajerial                                      masyarakat yang berkaitan dengan kondisi emiten 
                                                                              atau perusahaan publik. Ketiga, memberikan 
                       Menurut Downes dan Goodman (1999)  masukan kepada direksi dalam rangka mematuhi 
                  kepemilikan manajerial adalah para pemegang                 ketentuan UUPM dan peraturan pelaksanaannya. 
                  saham yang juga berarti dalam hal ini sebagai               Terakhir, menjadi penghubung antara perusahaan 
                  pemilik dalam perusahaan dari pihak manajemen               dengan BAPEPAM dan perusahaan dengan 
                  yang secara aktif ikut dalam pengambilan  masyarakat.  
                  keputusan pada suatu perusahaan yang                             Keputusan Ketua BAPEPAM tersebut 
                  bersangkutan.Dalam teori keagenan dijelaskan  kemudian ditindaklanjuti dengan keputusan 
                  bahwa kepentingan manajemen dan kepentingan                 direksi BEJ yang terakhir diberlakukan melalui 
                  pemegang saham mungkin bertentangan. Hal  Keputusan Direksi BEJ No. 339 tahun 2001. 
                  tersebut disebabkan manajer mengutamakan  Dalam keputusan direksi BEJ ini kewajiban 
                  kepentingan pribadi, sebaliknya pemegang saham              membentuk Corporate Secretary semakin di-
                  tidak menyukai kepentingan pribadi manajer  kukuhkan dengan fungsi yang semakin diperluas, 
                  tersebut, karena pengeluaran tersebut akan  yaitu termasuk didalamnya: Pertama, menyiap-
                  menambah biaya perusahaan yang menyebabkan                  kan daftar khusus yang berkaitan dengan direksi, 
                                                                              komisaris, dan keluarganya dalam perusahaan 
                  penurunan keuntungan perusahaan dan 
                  penurunan deviden yang akan diterima.                       tersebut yang mencakup kepemilikan saham, 
                                                                              hubungan bisnis, dan peranan lainnya yang dapat 
                  Kepemilikan Institusional                                   menimbulkan benturan kepentingan. Kedua, 
                                                                              membuat daftar pemegang saham termasuk 
                       Institusi merupakan sebuah lembaga yang  kepemilikan 5% saham atau lebih. Ketiga, 
                  memiliki kepentingan besar terhadap investasi               menghadiri rapat direksi dan membuat berita 
                  yang dilakukan termasuk investasi saham.  acara rapat. Terakhir, bertanggungjawab dalam 
                  Sehingga biasanya institusi menyerahkan penyelenggaraan RUPS Perusahaan. 
                  tanggungjawab pada divisi tertentu untuk menge-                  Dari uraian dua keputusan otoritas pasar 
                  lola investasi perusahaan tersebut. Karena  modal tersebut dapat disimpulkan Corporate 
                  institusi memantau secara profesional perkem-               Secretary memiliki peranan kunci dalam pelak-
                  bangan investasinya maka tingkat pengendalian               sanaan Corporate Governance (Sutawinangun, 
                  terhadap tindakan manajemen sangat tinggi  2008). 
                  sehingga potensi kecurangan dapat ditekan.                            
                  Menurut Pozen (1994), investor institusi dapat              Komite Nominasi (Nomination/Governance 
                  dibedakan menjadi dua yaitu investor pasif dan              Committee)  
                  investor aktif. Investor pasif tidak terlalu ingin                
                  terlibat dalam pengambilan keputusan manajerial,                 Komite Nominasi adalah komite yang terdiri 
                  sedangkan investor aktif ingin terlibat dalam  dari tiga sampai lima eksternal member yang 
                  pengambilan keputusan manajerial. Keberadaan                mewakili  stakeholders yang berpengaruh di-
                  institusi inilah yang mampu menjadi alat  tambah beberapa komisaris independen komite 
                  monitoring efektif bagi perusahaan.                         tanggung jawab kepada dewan komisaris dan 
                                                                              membantu komisaris dalam mentukan profit 
                  Corporate Secretary                                         kandidat untuk nominasi dewan komisaris dan 
                                                                              direksi walaupun tidak harus, ketua komite 
                       Keberadaan Corporate Secretary di Indonesia            sebaiknya merupakan satu dari komisaris 
                  tidak dikenal dalam UU Persereoan Terbatas  independen. 
                  (UUPT) dmaupun UU Pasar Modal (UUPM) yang                        Terdapat dua fungsi utama komite nominasi 
                  saat ini berlaku. Namun, keberadaan Corporate               yakni untuk memberikan rekomendasi kepada 
                  Secretary diatur dalam Keputusan Ketua  dewan komisaris mengenai hal sebagai berikut : 1) 
                  BAPEPAM No. 63 tahun 1996. Dalam keputusan                  daftar calon direktur dan komisaris untuk dipilih 
                        
                                                      Murwaningsari: Hubungan Corporate Governance, Corporate Social Responsibilities dan      33
                    oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan direktur                      aman dari kekuasaan yang dimilikinya. 
                    yang akan dipilih oleh dewan komisaris untuk                     Hubungan  CEO Tenure dan Pengungkapan 
                    mengisi kekosongan: 2) komisaris yang akan  Tanggung Jawab Sosial, menurut penelitian yang 
                    dipilih untuk keanggotaan berbagai komite.  dilakukan oleh Barnea dan Rubin (2006), CEO 
                    Komite ini bertanggung jawab dalam mere-                         Tenure memiliki hubungan positif dengan 
                    komendasi pemilihan anggota direksi kepada  pengungkapan tanggung jawab sosial (CSR) 
                    dewan komisaris atau pemegang saham.                              
                                                                                        CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 
                    Komite Remunerasi/Kompensasi                                                                (CSR) 
                                                                                      
                         Komite remunerasi adalah komite yang terdiri                     Menurut Gray et al (1987) perusahaan 
                    dari dua sampai tiga eksternal member  bertanggung jawab secara sosial ketika mana-
                    professional dalam executive compensation system.                jemennya memiliki visi atas kinerja operasional-
                    Komite bertanggung jawab kepada dewan  nya, tidak hanya mengutamakan atas laba 
                    komisaris dan membantu board of commissioners                    perusahaan tetapi juga dalam menjalankan 
                    dalam menentukan execusive compensation  aktivitasnya, memperhatikan lingkungan yang 
                    package dan juga membantu dewan komisaris  ada disekitarnya. Ruang lingkup tanggung jawab 
                    untuk membantu menentukan remunerasi  sosial (CSR) antara lain: (a) Basic Responsibility, 
                    mereka sendiri yang diusulkan kepada share-                      tanggung jawab yang muncul karena keberadaan 
                    holder. Walaupun tidak harus, ketua komite dan                   perusahaan. Contohnya kewajiban membayar 
                    remunerasi sebaiknya merupakan satu dari  pajak, mentaati hukum, memenuhi standar 
                    komisaris independen .                                           pekerjaan, dan memuaskan pemegang saham (b) 
                         Fungsi utama komite remunerasi menurut  Organizational Responsibility,                              tanggung jawab 
                    Corporate Governance dan Etika Korporasi yang                    perusahaan untuk memenuhi kepentingan stake-
                    dikeluarkan kantor Menteri Negara BUMN tahun                     holder, yaitu karyawan, konsumen, pemegang 
                    1999,  yakni : 1) mengkaji dan merekomendasikan                  saham dan masyarakat. (c) Societal Responsibility, 
                    perubahan sistem remunerasi direksi, komisaris,                  tanggung jawab yang menjelaskan tahapan ketika 
                    dan karyawan sehingga mencerminkan keter-                        interaksi antara bisnis dan masyarakat sehingga 
                    kaitan antara pencapaian target kinerja perusahaan dapat tumbuh dan berkembang 
                    perusahaan dengan tingkat reward  atau                           secara berkesinambungan.                 
                    punishment yang diterima; 2) mengkaji serta                           Di Indonesia praktek pengungkapan tanggung 
                    merekomendasikan perubahan pemberian dan  jawab sosial di atur oleh Ikatan Akuntan 
                    penggunaan fasilitas yang disajikan oleh direksi,                Indonesia    (IAI),     dalam    Pernyataan    Standar 
                    dewan komisaris, dan karyawan untuk mencegah                     Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 Paragraf 9, 
                    terjadinya penyalahgunaan yang menimbulkan  yang meyatakan bahwa: “Perusahaan dapat pula 
                    pemborosan; 3) melaporkan hasil pengkajian dan                   menyajikan laporan tambahan seperti laporan 
                    rekomendasi kepada dewan komisaris untuk  mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai 
                    dapat diteruskan pada RUPS guna mendapatkan                      tambah (value added statement), khususnya bagi 
                    persetujuan.                                                     industri dimana factor-faktor lingkungan hidup 
                                                                                     memegang peranan penting dan bagi industri 
                    CEO Tenure                                                       yang menganggap pegawai sebagai kelompok 
                                                                                     pengguna laporan yang memegang peranan 
                         Shen (2003) seperti dikutip oleh Zubaidah                   penting” 
                    (2003) menyatakan bahwa karakteristik dari CEO                         Selain itu, pengungkapan tanggung jawab 
                    adalah sangat penting dalam Corporate sosial ini juga terdapat dalam keputusan Ketua 
                    Governance, oleh karena itu, akan menjadi relevan                Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. kep-
                    dalam pelaporan Corporate Governance. Ting-                      38/PM/1996 peraturan No. VIII.G.2 tentang 
                    katan yang berbeda pada masa jabatan CEO akan                    Laporan Tahunan.  Peraturan ini berisi mengenai 
                    mempengaruhi baik pengembangan kepemim-                          kebebasan bagi perusahaan untuk memberikan 
                    pinan CEO juga kesempatan untuk mengendali-                      penjelasan umum mengenai perusahaan, selama 
                    kan manajemen. Luasnya kinerja dan masa  hal tersebut tidak menyesatkan  dan bertentangan 
                    jabatan CEO mempengaruhi tingkat pelaporan                       dengan informasi yang disajikan dalam bagian 
                    Corporate Governance. Belum banyak dilakukan                     lainnya. Penjelasan umum tersebut dapat berisi 
                    penelitian terhadap hal tersebut. Shen(2003)  uraian mengenai keterlibatan perusahaan dalam 
                    menyatakan bahwa semakin lama masa jabatan                       kegiatan pelayanan masyarakat, program 
                    CEO maka dia akan mengungkapkan lebih  kemasyarakatan, amal, atau bakti sosial lainnya, 
                    rendah atau lebih sedikit praktek corporate  serta uraian mengenai program perusahaan 
                    governance karena dia akan memilih posisi yang                   dalam rangka pengembangan SDM. 
                                                                                                                                              
The words contained in this file might help you see if this file matches what you are looking for:

...Hubungan corporate governance social responsibilities dan financial performance dalam satu continuum etty murwaningsari fakultas ekonomi universitas trisakti abstrak penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh antara struktur coorporate yang diproksikan sebagai kepemilikan institusional manajerial terhadap responsibility menggunakan data sekunder dari laporan tahunan perusahaan publik terdapat di pusat referensi pasar modal prpm bursa efek indonesia bei sampel sebanyak melalui pendekatan analisa jalur path analysis menunjukkan good yaitu managerial mempunyai kinerja diamati pengungkapan tanggung jawab sosial csr pengujian variabel control ceo tenure sedangkan jenis industri tidak secretary komite nominasi remunerasi juga kata kunci kepemilkan mangerial abstract this research aims to identify the influence of represented by institutional ownership and on also observe possible examines manufacturing companies which are listed in indonesian stock exchange isx have issued an a...

no reviews yet
Please Login to review.