jagomart
digital resources
picture1_Dietary Fiber Pdf 136844 | 230350858


 149x       Filetype PDF       File size 0.23 MB       Source: core.ac.uk


File: Dietary Fiber Pdf 136844 | 230350858
ekstraksi dan analisa dietary fiber ekstraksi dan analisa dietary fiber dari buah mengkudu morinda citrifolia 1 2 1 sapta raharja imam paryanto dan fitria yuliani 1 departemen teknologi industri pertanian ...

icon picture PDF Filetype PDF | Posted on 05 Jan 2023 | 2 years ago
Partial capture of text on file.
                   Ekstraksi dan Analisa Dietary Fiber…………. 
                    
                                                    EKSTRAKSI DAN ANALISA DIETARY FIBER  
                                                     DARI BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia) 
                    
                                                                    1                 2                   1 
                                                     Sapta Raharja , Imam Paryanto dan Fitria Yuliani
                                                                                 
                                              1
                                               Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB 
                              2
                               Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Farmasi dan Medika pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 
                                                                                 
                                                                                 
                                                                         ABSTRACT 
                                                                                 
                             A dietary product obtained from the Indian mulberry (Morinda citrifolia) plant and the process of 
                   extracting and purifying the fiber was disclosed.  According to one embodiment, the Indian mulberry pulp was 
                   washed and separated from the juice by filtration.  The wet pulp was pasteurized.  The wet pulp can be further 
                   processed by drying to obtain dietary fiber.  This research was to compare the characteristic of dietary fiber that 
                   is producd by acid and alkali hydrolysis.  The characteristics investigated were yield, whiteness, water holding 
                   capacity, SDF, IDF, TDF, cellulose, hemi-cellulose, lignin and sollubility.  The variable of this research gave 
                   significant response to its characteristic except to hemi-cellulose content.  
                    
                   Key word : indian mulberry, dietary fiber, acid hydrolysis, alkali hydrolysis.   
                    
                    
                                     PENDAHULUAN                                   Daging buah mengkudu dapat dipisahkan dari sari 
                                                                                   buah  mengkudu  untuk  mendapatkan  serat.    Serat 
                          Mengkudu       (Morinda      citrifolia)   adalah        yang  terkandung  dalam  daging  buah  mengkudu 
                   tanaman  asli  Indonesia  yang  tidak  asing  lagi  bagi        mempunyai persentase yang cukup tinggi.  Menurut 
                   sebagian  masyarakat  terutama  masyarakat  yang                Wadsworth et al., (1999) serat makanan atau dietary 
                   tinggal di daerah pedesaan. Di Indonesia, mengkudu              fiber dapat diekstraksi dari daging buah mengkudu.  
                   tumbuh hampir di seluruh wilayah Indonesia, baik                Serat makanan atau dietary fiber dapat memberikan 
                   secara liar atau sengaja ditanam sebagai sayuran, di            manfaat  yang  cukup  besar  bagi  tubuh  apabila 
                   samping  itu  mengkudu  dari  dulu  hingga  sekarang            dikonsumsi. 
                   banyak  dimanfaatkan  sebagai  bahan  baku  obat                        Serat pada awalnya hanya dianggap sebagai 
                   tradisional.  Walaupun  demikian,  pemanfaatannya               senyawa  yang  inert  secara  gizi  didasarkan  bahwa 
                   belum dilakukan secara optimal dan ini dikarenakan              senyawa  tersebut  tidak  dapat  dicerna  serta  hasil 
                   oleh terbatasnya pengetahuan masyarakat tentang hal             fermentasinya tidak dapat digunakan oleh tubuh dan 
                   tersebut,  di  samping  dari  segi  budidayanya.    Di          hanya  dianggap  sebagai  sumber  energi  yang  tidak 
                   daerah pedesaan, buah mengkudu dibiarkan masak                  tersedia serta hanya dikenal mempunyai efek sebagai 
                   pohon  dan  berjatuhan  di  tanah  hingga  akhirnya             pencahar  perut  Beberapa  penelitian  terdahulu 
                   mengeluarkan bau busuk.                                         menyebutkan  bahwa  terdapat  hubungan  yang  erat 
                          Pemanfaatan buah  mengkudu sebagai bahan                 antara konsumsi serat makanan dan insiden timbul-
                   baku industri pangan dan non pangan telah banyak                nya berbagai penyakit.  Serat (dietary fiber) mempu-
                   dilakukan.  Buah mengkudu terdiri dari daging buah,             nyai  banyak  manfaat  kesehatan  serta  mempunyai 
                   kulit buah, biji dan sari buah.  Pada umumnya pe-               kemampuan  mencegah  berbagai  macam  penyakit 
                   manfaatan mengkudu baru terbatas pada sari buah-                yang  berhubungan  dengan  sistem  pencernaan 
                   nya saja sedangkan bagian yang lain belum diman-                manusia, seperti  konstipasi  (sulit  buang  air  besar), 
                   faatkan secara optimal.                                         diverticulosis  (bintil-bintil  pada  dinding  usus), 
                          Produksi sari buah mengkudu yang semakin                 hameorhoid  (ambeien),  tumor  dan  kanker  pada 
                   meningkat  menghasilkan  limbah  hasil  pengolahan              saluran pencernaan serta usus buntu. 
                   mengkudu  yang  semakin  banyak.    Limbah  yang                       Serat  mengkudu  dapat  dikonsumsi  sebagai 
                   dihasilkan dari produksi sari buah mengkudu adalah              campuran  untuk  membuat  makanan  atau  produk 
                   berupa kulit buah, biji dan daging buah mengkudu.               minuman berserat.  Serat mengkudu  tersusun dari 
                   Daging  buah  mengkudu  yang  sudah  diambil  sari              selulosa, lignin serta komponen lain.  Serat terutama 
                   buahnya  berupa  ampas  merupakan  limbah  padat                selulosa,  hemiselulosa  dan  lignin  mempunyai  sifat 
                   yang dihasilkan dari industri pengolahan mengkudu.              yang sangat  sukar larut dalam air. 
                   Selama  ini,  ampas  daging  buah  mengkudu  hanya                     Perbaikan  sifat  serat  mengkudu  terutama 
                   dibuang tanpa dimanfaatkan lebih lanjut.                        kelarutan  dapat  dilakukan  dengan  hidrolisis  asam 
                          Ampas  daging  buah  mengkudu  merupakan                 maupun  hidrolisis  basa.    Hidrolisis  asam  maupun 
                   limbah lignoselulotik yang mempunyai fraksi serat.              hidrolisis  basa  diharapkan  dapat  memotong  rantai 
                   30                                                                                 J. Tek. Ind. Pert. Vol. 14(1), 30-39  
                                                                                                                                                    
                                                                                           Sapta Raharja, Imam Paryanto dan Fitria Yuliani
                     
                     
                     
                    polisakarida pada dietary fiber sehingga dapat me-                 Rancangan Percobaan 
                    nambah  kelarutan  dietary  fiber  yang  dihasilkan.                
                    Hidrolisis  asam  maupun  hidrolisis  basa  dipilih                        Dalam penelitian utama diterapkan tiga faktor 
                    karena membutuhkan biaya yang relatif lebih murah.                 yaitu jenis pelarut (A), konsentrasi katalis (B) dan 
                            Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari              waktu hidrolisis (C).  
                    ekstraksi dietary fiber dari buah mengkudu sebagai                   
                    upaya  peningkatan  nilai  tambah  dan  pengurangan                    a.  Jenis pelarut (A) 
                    limbah  hasil  pengolahan  sari  buah  mengkudu.                            A : H SO                        A : NaOH 
                                                                                                  1    2   4                      2
                    Tujuan  lain  adalah  menganalisa  sifat  dietary  fiber               b. Konsentrasi (B) 
                    dari    hasil   hidrolisis   asam  dan  basa,  serta                        B1 : 0.1%             B2 : 0.25% 
                    membandingkan dietary fiber hasil hidrolisis asam                           B3 : 0.5%             B4 : 1% 
                    dan basa.                                                              c.  Waktu hidrolisis (C) 
                                                                                                C : 30 menit          C : 60 menit 
                                                                                                  1                    2
                                                   
                                   BAHAN DAN METODE                                            Untuk  mengetahui  pengaruh  faktor-faktor 
                                                                                       terhadap parameter yang diamati maka dalam pene-
                    Bahan dan Alat                                                     litian  ini  digunakan  rancangan  acak  tersarang 
                                                                                       faktorial dengan dua kali ulangan (Sudjana, 1994).  
                             Bahan baku yang digunakan pada penelitian                 Model matematika untuk rancangan tersebut adalah :      
                    ini adalah buah mengkudu (Morinda citrifolia) yang                  
                    diperoleh dari daerah Jawa Barat, H SO , akuades,                  Yijk = µ + Ci + Aj + Caij + Bk(j) + Cbik(j) + ε(ijk) 
                                                               2   4
                    NaOH,  alkohol,  larutan  ADF,  aseton,  α-amilase,                 
                    larutan NDF, Na2SO3, larutan versene, asam asetat,                 Keterangan : 
                    pektinase,     Na SO ,       O-hidroxidiphenil,       asam         Yijk       :  Peubah yang diukur 
                                       2   4
                    galakturonat  monohidrat, asam anhidrogalakturonat                 M          :  Rata-rata umum atau sebenarnya 
                    dan bahan kimia lain untuk analisa.                                Ci         :  Pengaruh faktor C ke-i (i=1,2) 
                            Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini              Aj         :  Pengaruh faktor A ke-j (j= 1,2) 
                    adalah alat atau wadah pemisah serat dan pembuatan                 Caij       :  Pengaruh interaksi faktor C pada taraf ke-
                    serat  mengkudu serta peralatan laboratorium untuk                              I dan faktor A pada taraf ke-j 
                    analisa sifat fisik dan kimia dari serat mengkudu.                 Bk(j)      :  Pengaruh faktor B pada taraf ke-k dalam  
                                                                                                    faktor A pada taraf ke-j (k=1,2,3,4)  
                    Metodologi                                                         Cbik(j)  :  Pengaruh  interaksi  faktor  C  pada  taraf  
                                                                                                    ke-i dan faktor B pada taraf ke-k dalam 
                    Penelitian Pendahuluan                                                          faktor S pada taraf ke-j  
                                                                                       ε(ijk)     :  Galat  
                            Pada     penelitian    pendahuluan       dilakukan          
                    ekstraksi  dietary  fiber.  Pada  tahap  ini  terdiri  dari        Tata Laksana 
                    tahap  persiapan  bahan,  sortasi,  pencucian,  blansir             
                    dengan  air  panas,  pemeraman,  pemisahan  daging                      Tahap pertama yang dilakukan pada penelitian 
                    buah,    pemerasan,  blansir  dengan  air  panas,                  ini  adalah  pengenalan  sifat  fisik  dan  kimia  buah 
                    pengeringan dan penggilingan produk dietary fiber.                 mengkudu.    Buah  mengkudu  hasil  pemanenan 
                                                                                       disortasi untuk mendapatkan buah yang benar-benar 
                    Penelitian Utama                                                   baik. Buah mengkudu hasil sortasi kemudian dicuci 
                                                                                       dan diblansir  dengan  air  panas  selama  satu  menit.  
                            Pada  penelitian  utama  dilakukan  hidrolisis             Buah  mengkudu  yang  sudah  diblansir  kemudian 
                    asam dan basa.  Pada proses hidrolisis asam mapun                  diperam selama tujuh sampai 14 hari supaya lembek, 
                    basa, perbandingan larutan dan serat yang digunakan                setelah  itu  dipisahkan  kulit,  biji  dan  daging  buah 
                    adalah 1:8 (w/v) dan pelarut yang digunakan adalah                 dengan  menggunakan  ekstruder.    Rendemen  tiap-
                    HSO dan NaOH.  Pada hidrolisis asam dan basa                       tiap bagian buah dihitung.   
                      2    4
                    terdapat tiga perlakuan konsentrasi H SO  0.1 ; 0.25                    Daging buah yang sudah dipisahkan kemudian 
                                                              2    4
                    ; 0.5 dan 1% (v/v), dua perlakuan waktu yaitu 30 dan               diperas  untuk  memisahkan  serat  dengan  sari  buah 
                    60 menit.  Hidrolisis dilakukan dengan autoklaf pada               mengkudu.  Serat yang diperoleh kemudian diblansir 
                              o                                                                                              o
                    suhu 121 C.                                                        berulang  dengan  air  panas  (60  C)  sampai  bersih.  
                                                                                       Serat  yang  sudah  diblansir  kemudian  dikeringkan 
                                                                                                                                        o
                                                                                       dengan oven pengering dengan suhu 55-60 C.  Serat 
                                                                                       yang  sudah  kering  kemudian  digiling  untuk 
                                                                                       mendapatkan tepung serat mengkudu.  
                    J. Tek. Ind. Pert. Vol. 14(1), 30-39                                                                                       31 
                  Ekstraksi dan Analisa Dietary Fiber…………. 
                   
                         Pada  penelitian  utama,  tepung  serat  meng-       enzim yang mungkin terdapat pada buah sehingga 
                  kudu  yang  diperoleh  dihidrolisis.  Hidrolisis  yang      pencoklatan enzimatis tidak terjadi.   
                  dilakukan adalah hidrolisis asam dan basa.                         
                                                                              Tabel 1. Komposisi Kimia Buah Mengkudu Per 100 
                  Hidrolisis Asam                                                      g Buah yang Dapat Dimakan 
                                                                                          Komponen                 Persentase 
                          Tepung  serat  mengkudu  dimasukkan  ke                 Kadar air                           89.1 
                  dalam  H SO   0.1  ;  0.25  ;  0.5  dan  1  %  (v/v).           Protein                              2.9 
                            2  4
                  Perbandingan  larutan  dengan  serat  1:8  (w/v)                Lemak                                0.6 
                                                      o
                  kemudian diautoklaf pada suhu 121 C selama 30 dan               Karbohidrat                          2.2 
                  60 menit.  Larutan yang telah diautoklaf kemudian               Kadar serat                          3.0 
                  dipisahkan antara cairan dengan padatan menguna-                Kadar abu                            1.2 
                  kan sentrifuse 2000 rpm selama 30 menit.  Padatan               Lain-lain                            1.0 
                  yang diperoleh kemudian dinetralkan dengan N CO  
                                                                  2   3             
                  1% sampai pH netral dan kemudian dicuci berkali-                   Buah  yang  sudah  diperam  selama  kurang 
                  kali dengan akuades.  Padatan tersebut dikeringkan          lebih  satu  minggu  kemudian  dipisahkan  antara 
                                                            o
                  dengan oven pengering pada suhu 55 - 60 C kemudi-           daging,  kulit  dan  biji  dengan  menggunakan 
                  an digiling untuk memperoleh serat mengkudu.                ekstruder.  Daging buah yang didapatkan kemudian 
                                                                              diperas  untuk  mendapatkan  serat.  Serat  yang 
                  Hidrolisis Basa                                             diperoleh  kemudian  diblansir  beberapa  kali  untuk 
                                                                              menghilangkan  sari  buah  yang  masih  menempel 
                         Tepung  serat  mengkudu  dimasukkan  ke              pada  serat  buah,  selain  itu  agar  warna  serat  lebih 
                  dalam  NaOH  0.1  ;  0.5  ;  0.5  dan  1%  (v/v).           cerah. 
                  Perbandingan  larutan  dengan  serat  1:8  (w/v)                   Serat  yang  diperoleh  kemudian  dikeringkan 
                                                      o                                                                   o
                  kemudian diautoklaf pada suhu 121 C selama 30 dan           dengan  oven  pengering  pada  suhu  55-60 C  untuk 
                  60 menit.  Larutan yang telah diautoklaf kemudian                                                              o
                  dipisahkan  antara  cairan  dengan  padatan  dengan         menghilangkan  air.    Penggunaan  suhu  55-60 C 
                  sentrifuse 2000 rpm selama 30 menit.  Padatan yang          dimaksudkan untuk menghindari kerusakan serat dan 
                  diperoleh kemudian dinetralkan dengan asam asetat           mencegah  browning.  Serat  yang  sudah  kering 
                  1% sampai pH netral dan kemudian dicuci berulang            kemudian digiling sampai berukuran 60 mesh.   
                  dengan  akuades.  Padatan  tersebut  dikeringkan                   Rendemen  serat  mengkudu  yang  dihasilkan 
                  dengan  oven  pengering  pada  suhu  55-60  oC              adalah  2,2%  dari  buah  mengkudu  segar.    Serat 
                  kemudian     digiling   untuk    memperoleh     serat       mengkudu  yang  didapatkan  kemudian  dianalisis 
                  mengkudu.                                                   untuk mengetahui komponen-komponen yang ada di 
                         Analisa  yang  dilakukan  pada  penelitian  ini      dalamnya.    Komposisi  serat  mengkudu  disajikan 
                  meliputi  penghitungan  rendemen,  kelarutan  dalam         pada Tabel 2. 
                  air,  daya  serap  air,  lignin,  selulosa,  hemiselulosa,             
                  serat makanan larut, serat makanan tidak larut, total           Tabel 2. Komposisi Dietary fiber Mengkudu 
                  serat makanan, dan derajat putih.                               Komponen                         Persentase 
                                                                                  Selulosa                                 57.03 
                                                                                  Hemiselulosa                              2.77 
                             HASIL DAN PEMBAHASAN                                 Lignin                                    0.68 
                                                                                  Serat tidak teridentifikasi              39.52 
                  Penelitian Pendahuluan                                          Serat makanan larut                           25.68 
                                                                                  Serat makanan tak larut                       62.60 
                         Mengkudu sebagai bahan baku utama dalam               
                  penelitian  ini  mempunyai  komposisi  kimia  yang          Penelitian Utama  
                  disajikan pada Tabel 1.                                      
                         Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa kandungan                  Penelitian utama ini dilakukan untuk menge-
                  serat  pada  buah  mengkudu  cukup  tinggi  untuk           tahui  pengaruh  hidrolisis  asam  dan  basa  terhadap 
                  dimanfaatkan lebih lanjut.                                  kadar  komponen  dan  sifat  fisik  dietary  fiber  dari 
                         Pemanfaatan  dietary  fiber  diawali  dengan         buah mengkudu. 
                  sortasi  buah  mengkudu  untuk  mendapatkan  buah            
                  mengkudu yang baik.  Buah yang terpilih dan sudah           Rendemen 
                  dicuci  kemudian  diblansir  untuk  menghambat  mi-                 
                  kroorganisme  yang  dapat  mempercepat  pembusuk-                  Nilai  rendemen  serat  mengkudu  yang  sudah 
                  an,  selain  itu  proses  blansir  dapat  menghilangkan     dihidrolisis  berkisar antara 58.55% sampai 89.07% 
                  kotoran pada permukaan bahan dan menonaktifkan              (Gambar 1). 
                  32                                                                            J. Tek. Ind. Pert. Vol. 14(1), 30-39  
                                                                                                                                                
                                                                                        Sapta Raharja, Imam Paryanto dan Fitria Yuliani
                     
                     
                     
                                                                                     terjadi selama pengeringan bahan baik sebelum dan 
                                90                                                   sesudah hidrolisis.  
                                80                                                    
                              )%70
                              (n 60                               30 menit
                              e 50                                                               25
                              me40                                60 menit
                              dn30                                                              %)20
                              er20                                                              h (
                                10                                                              ti15
                                 0                                                               pu                                 30 menit
                                     10..250.51    0.1.250.51                                   jat10
                                        0             0                                         ra                                  60 menit
                                        asam        basa                                        ed5
                                        konsentrasi (%)                                           0   .1 5  .5 1    .1 5  .51
                                                                                                      0  0.20       0  0.20
                              Gambar 1.  Histogram Rendemen                                              asam         basa
                                                                                                         Konsentrasi (%)
                           Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa                                                                             
                    faktor  jenis  pelarut  yang  digunakan  memberikan                            Gambar 2. Histogram Derajat Putih 
                    pengaruh  sangat  nyata  terhadap  nilai  rendemen.                       
                    Faktor konsentrasi yang tersarang dalam faktor jenis                     Menurut  Meyer  (1978),  reaksi  browning 
                    pelarut  juga  memberi  pengaruh  yang  sangat  nyata            terjadi pada bahan pangan selama pemasakan yang 
                    terhadap nilai rendemen.                                         disebabkan oleh : (1) reaksi aldehid dan keton dari 
                           Hasil uji lanjut Duncan untuk waktu hidrolisis            gula  pereduksi  dengan  komponen  amino  seperti 
                    30 menit, diperoleh pada pelarut H SO  dengan taraf 
                                                          2   4                      asam  amino,  peptida  dan  protein.  Reaksi  ini  ter-
                    konsentrasi  0.1  ;  0.25  dan  0.5%  juga  tidak                gantung dari ketersediaan oksigen. (2) karamelisasi, 
                    memberikan  hasil  yang  berbeda  terhadap  nilai                perubahan pada polihidrokarbonil seperti gula pere-
                    rendemen, tetapi ketiga konsentrasi ini memberikan               duksi  dan  asam  gula  ketika  dipanaskan  pada  suhu 
                    hasil yang berbeda pada taraf konsentrasi 1%.                    tinggi  dan  terpisahkan  dengan adanya oksigen. (3) 
                           Waktu    hidrolisis  60  menit  dengan  pelarut           Oksidasi polifenol menjadi komponen di- atau poli- 
                    HSO  pada  taraf  konsentrasi  0.25  ;  0.5%  tidak 
                      2   4                                                          karbonil  dan  oksidasi  asam  askorbat  yang  terjadi 
                    memberikan  hasil  yang  berbeda  terhadap  nilai                secara enzimatis. 
                    rendemen tetapi kedua konsentrasi ini memberikan                         Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa 
                    hasil  yang berbeda dengan taraf konsentrasi 0.1 %               faktor  jenis  pelarut  memberikan  pengaruh  yang 
                    dan  berbeda  juga  dengan  taraf  konsentrasi  1%.              sangat  nyata  terhadap  nilai  derajat  putih.  Faktor 
                    Pelarut NaOH dengan taraf konsentrasi 0.1 ; 0.25 ;               konsentrasi  pelarut  juga  memberikan  pengaruh 
                    0.5  dan  1%  tidak  memberikan  hasil  yang  berbeda            sangat nyata terhadap nilai derajat putih. 
                    terhadap nilai rendemen.                                                 Dari  hasil  uji  lanjut  Duncan  diperoleh  hasil 
                                                                                     pada  waktu  30  menit,  pelarut  H SO   pada  semua 
                    Derajat putih                                                                                          2    4
                                                                                     taraf  konsentrasi  memberikan  hasil  yang  berbeda 
                           Pada  penelitian  ini  nilai  derajat  putih  yang        terhadap nilai derajat putih. Pelarut NaOH pada taraf 
                    diamati adalah sebelum dan sesudah hidrolisis.  Nilai            konsentrasi  0.1%  dan  1%  tidak  memberikan  hasil 
                    derajat putih serat mengkudu adalah 28.65%. Setelah              yang  berbeda  dengan  taraf  konsentrasi  0.2%  dan 
                    dilakukan  hidrolisis  dengan  beberapa  perlakuan,              0.5%. 
                                                                                             Pada  waktu  60  menit,  pelarut  H SO   pada 
                    nilai  derajat  putih  mengalami  penurunan  antara                                                            2    4
                    13.1%  sampai  20.55%.    Histogram  derajat  putih              semua  taraf  konsentrasi  memberikan  hasil  yang 
                    disajikan pada Gambar 2.                                         berbeda terhadap nilai derajat putih.  Untuk pelarut 
                           Penurunan  nilai  derajat  putih  terutama                NaOH, taraf konsentrasi 0.1% , 0.5% dan 1% tidak 
                    disebabkan  oleh  proses  hidrolisis  yang  dilakukan            memberikan  hasil  yang  berbeda  terhadap  nilai 
                    pada  suhu  tinggi  121oC.  Selama  proses  hidrolisis           derajat  putih,  tetapi  ketiga  konsentrasi  ini  mem-
                    tersebut terjadi reaksi browning non enzimatis antara            berikan hasil yang berbeda dengan taraf konsentrasi 
                    gula  pereduksi  dengan  gugus  asam  amino  primer              0.25%.   
                    yang menghasilkan warna coklat, terbentuknya kara-                
                    melisasi  dan  terjadinya  reaksi  maillard.    Menurut          Lignin 
                    Winarno  (1982),  reaksi  maillard  terjadi  antara                   
                    karbohidrat khususnya gula pereduksi dengan gugus                        Nilai  Kadar  lignin  pada  serat  mengkudu 
                    amino primer.  Hasil reaksi tersebut menyebabkan                 adalah sebesar 0.68%.  Kadar lignin serat mengkudu 
                    bahan berwarna coklat yang sering dikehendaki atau               setelah  hidrolisis  berkisar  antara  4.11%  sampai 
                    kadang-kadang  menjadi  tanda  penurunan  mutu.                  10.96%.  Histogram  kadar  lignin  disajikan  pada 
                    Reaksi  pencoklatan  pada  penelitian  ini  juga  dapat          Gambar 3. 
                    J. Tek. Ind. Pert. Vol. 14(1), 30-39                                                                                    33 
The words contained in this file might help you see if this file matches what you are looking for:

...Ekstraksi dan analisa dietary fiber dari buah mengkudu morinda citrifolia sapta raharja imam paryanto fitria yuliani departemen teknologi industri pertanian fakultas ipb pusat pengkajian penerapan farmasi medika pada badan abstract a product obtained from the indian mulberry plant and process of extracting purifying was disclosed according to one embodiment pulp washed separated juice by filtration wet pasteurized can be further processed drying obtain this research compare characteristic that is producd acid alkali hydrolysis characteristics investigated were yield whiteness water holding capacity sdf idf tdf cellulose hemi lignin sollubility variable gave significant response its except content key word pendahuluan daging dapat dipisahkan sari untuk mendapatkan serat adalah yang terkandung dalam tanaman asli indonesia tidak asing lagi bagi mempunyai persentase cukup tinggi menurut sebagian masyarakat terutama wadsworth et al makanan atau tinggal di daerah pedesaan diekstraksi tumbuh ...

no reviews yet
Please Login to review.