jagomart
digital resources
picture1_Makalah Identitas Nasional Dan Sejarah Kelahiran Paham Nasionalisme


 377x       Tipe DOCX       Ukuran file 0.12 MB    


Makalah Identitas Nasional Dan Sejarah Kelahiran Paham Nasionalisme
makalah identitas nasional dan sejarah kelahiran paham nasionalisme diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah kewarganegaraan dosen pengampu dr maftuh sujana m ag disusun oleh kelompok ii b 1 naufal fawwaz dzaki  ...

icon picture DOCX Word DOCX | Diposting 21 Dec 2021 | 4 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                                              MAKALAH  
                                     IDENTITAS NASIONAL DAN SEJARAH KELAHIRAN 
                                                      PAHAM NASIONALISME
                                     Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan
                                                                Dosen Pengampu:
                                                           Dr. Maftuh Sujana, M.Ag.  
                                                         Disusun Oleh : Kelompok II/B
                                         1.  Naufal Fawwaz Dzaki                          191350048
                                         2.  Muhamad Taupik Hidayat                       191350060
                                         3.  Mochammad Ilham Nur Ikhsan                   191350067
                                         JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM
                                               FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB
                                                  UNIVERSITAS ISLAM NEGERI 
                                          SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
                                                                    2020
                           IDENTITAS NASIONAL DAN SEJARAH KELAHIRAN PAHAM
                                           NASIONALISME DI INDONESIA
                      A. Pendahuluan
                          Era globalisasi dewasa ini ideologi kapitalislah yang akan yang menguasai
                      sistem internasional yang menentukan nasib ekonomi sebagaian besar bangsa –
                      bangsa di dunia, dan secara tidak langsung juga nasib, sosial, politik dan
                                  1
                      kebudayaan.  Perubahan global ini menurut Fukuyama, bahwa perubahan suatu
                      ideologi, yaitu dari ideologi partikular ke arah ideologi universal dan dalam
                      kondisi seperti ini kapitalismelah yang menguasainya. Dalam kondisi seperti ini
                      negara nasional akan dikuasai oleh negara transnasional yang lazimnya didasari
                      oleh negara – negara dengan prinsip kapitalisme (Rosenau). Konsekuensinya
                      negara – negara kebangsaan lambat laun akan semakin terdesak. Namun demikian
                      dalam menghadapi proses perubahan tersebut sangat tergantung pada kemampuan
                      bangsa itu sendiri. 2
                          Menurut Toyenbee, ciri khas suatu bangsa yang merupakan  local genius
                      dalam menghadapi pengaruh budaya asing akan menghadapi  challange  dan
                      response.3 Jikalau challange cukup besar sementara response kecil maka, bangsa
                      tersebut akan punah dan hal ini sebagaimana terjadi pada bangsa Aborigin di
                      Australia dan bangsa Indian di Amerika. Namun demikian jikalau challange kecil
                      sementara response besar maka bangsa tersebut tidak akan berkembang menjadi
                      bangsa yang kreatif. Oleh karena itu agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam
                      menghadapi globalisasi maka harus tetap meletakkan jati diri dan identitas
                      nasional   yang   merupakan   kepribadian   bangsa   Indonesia   sebagai   dasar
                      pengembangan   kreatifitas   globalisasi.  Setiap   bangsa   memiliki   karakter   dan
                      identitasnya masing-masing. Apabila mendengar kata Barat, tergambar masyarakat
                      yang individualis, rasional, dan berteknologi maju. 
                      1 M. Syamsuddin dkk, Pendidikan Pancasila, (Yogyakarta: Total Media), 2009, Hal. 35
                      2  Kaelan dan Achmad Zubaidi,  Pendidikan Kewarganegaraan, (Yogyakarta: PARADIGMA),
                      2010, Hal. 41
                      3  Kaelan dan Achmad Zubaidi,  Pendidikan Kewarganegaraan, (Yogyakarta: PARADIGMA),
                      2010, Hal. 42
                                                           1
                          Mendengar kata Jepang tergambar  masyarakat yang berteknologi tinggi
                      namun tetap melaksanakan tradisi ketimurannya. Bagaimana dengan Indonesia?
                      Orang asing yang datang ke Indonesia biasanya akan terkesan dengan keramahan
                      dan kekayaan budaya kita. Indonesia adalah negara yang memiliki keunikan di
                      banding negara yang lain. Indonesia adalah negara yang memiliki pulau terbanyak
                      di dunia,negara tropis yang hanya mengenal musim hujan dan panas, negara yang
                      memiliki suku, tradisi dan bahasa terbanyak di dunia. Itulah keadaan Indonesia
                      yang bisa menjadi ciri khas yang membedakan dengan bangsa yang lain. Salah
                      satu   cara   untuk   memahami   identitas   suatu   bangsa   adalah   dengan   cara
                      membandingkan bangsa satu dengan bangsa yang lain dengan cara mencari sisi-
                      sisi umum yang ada pada bangsa itu. Pendekatan demikian dapat menghindarkan
                      dari sikap kabalisme, yaitu penekanan yang terlampau berlebihan pada keunikan
                      serta ekslusivitas yang esoterik, karena tidak ada satu bangsapun di dunia ini yang
                      mutlak berbeda dengan bangsa lain. Pada bab ini akan dibicarakan tentang
                      pengertian identitas nasional, identitas nasional sebagai karakter bangsa, sejarah
                      lahirnya paham nasionalisme, serta globalisasi dan tantangan bagi identitas
                      nasional.4
                      B.  Pengertian Identitas Nasional 
                         Kata “identitas” berasal dari kata identity berarti ciri-ciri, tanda-tanda, atau
                      jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan
                      yang lain. Sedangkan  “Nasional”  menunjuk pada sifat khas kelompok yang
                      memiliki ciri-ciri kesamaan, baik fisik seperti, budaya, agama, bahasa, maupun
                      non-fisik seperti, keinginan, cita-cita, dan tujuan.5 Dalam Kamus Besar Bahasa
                      Indonesia, “nasional” berarti bersifat kebangsaan; berkenaan atau berasal dari
                      bangsa sendiri; meliputi suatu bangsa. 6
                               Jadi, “Identitas nasional” adalah suatu ciri yang di miliki oleh suatu
                         bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
                      4 Kemendikbud, Buku Modul Kuliah Kewarganegaraan, (Jakarta: Ditjen Dikti), 2012, Hal. 11 
                      5 Ibnu Hurri dan Asep Munajat, Pendidikan Kewarganegaraan, (Bekasi: CV. Nurani), 2016, Hal.
                      18
                      6 Tim Penyusun, Pemdidikan Pancasila, (Bali: UNDHIRA), Hal. 10
                                                           2
                              Menurut  Soemarno Soedarsono,  Identitas   Nasional   (Karakter   Bangsa)
                              tersebut tampil dalam tiga fungsi, yaitu : 
                                   1.  Sebagai penanda keberadaan atau eksistensinya. Bangsa yang tidak
                                       mempunyai jati diri tidak akan eksis dalam kehidupan bangsa dan
                                       Negara.
                                   2.  Sebagai pencerminan kondisi bangsa yang menampilkan kematangan
                                       jiwa, daya juang, dan kekuatan bangsa ini. Hal ini tercermin dalam
                                       kondisi bangsa pada umumnya dan kondisi ketahanan bangsa pada
                                       khususnya. 
                                   3.  Sebagai pembeda dengan bangsa lain di dunia. 
                                  Identitas nasional merupakan sesuatu yang terbuka untuk diberi makna
                             baru agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi aktual yang berkembang
                             dalam masyarakat.7 
                                  Sementara   Koento   Wibisono   mengartikan   identitas   nasional   sebagai
                             manifestasi nilai – nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek
                             kehidupan suatu bangsa dengan ciri khas yang membedakan dengan bangsa
                             lain.8  Istilah “identitas nasional” secara terminologis adalah suatu ciri yang
                             dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut
                             dengan bangsa lain. Berdasarkan pengertian yang demikian ini maka setiap
                             bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendiri – sendiri sesuai dengan
                             keunikan, sifat, ciri – ciri, serta karakter dari bangsa tersebut. Berdasarkan
                             hakikat pengertian “identitas nasional” sebagaimana dijelaskan di atas maka
                             identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu
                             bangsa atau lebih populer dikenal dengan sebutan kepribadian suatu bangsa.9
                                  Identitas nasional diartikan sebagai kekhasan yang dimiliki oleh suatu
                             bangsa yang pembentukkannya selalu berkembang mengikuti perkembangan
                             zaman.10 Setiap bangsa memiliki ciri khas sendiri yang berbeda dengan bangsa
                          7 Ibnu Hurri dan Asep Munajat, Pendidikan Kewarganegaraan, (Bekasi: CV. Nurani), 2016, Hal.
                          18
                          8 Kunawi Basyir dkk., Pancasila dan Kewarganegaraan, (Surabaya: Sunan Ampel Press), 2013,
                          Hal. 124
                          9 Eri Hariyanto, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, (Surabaya: Pena Salsabila), 2013,
                          Hal. 16 
                          10  Kunawi Basyir dkk., Pancasila dan Kewarganegaraan, (Surabaya: Sunan Ampel Press), 2013,
                          Hal. 131 - 132 
                                                                      3
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Makalah identitas nasional dan sejarah kelahiran paham nasionalisme diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah kewarganegaraan dosen pengampu dr maftuh sujana m ag disusun oleh kelompok ii b naufal fawwaz dzaki muhamad taupik hidayat mochammad ilham nur ikhsan jurusan peradaban islam fakultas ushuluddin adab universitas negeri sultan maulana hasanuddin banten di indonesia a pendahuluan era globalisasi dewasa ini ideologi kapitalislah yang akan menguasai sistem internasional menentukan nasib ekonomi sebagaian besar bangsa dunia secara tidak langsung juga sosial politik kebudayaan perubahan global menurut fukuyama bahwa suatu yaitu dari partikular ke arah universal dalam kondisi seperti kapitalismelah menguasainya negara dikuasai transnasional lazimnya didasari dengan prinsip kapitalisme rosenau konsekuensinya kebangsaan lambat laun semakin terdesak namun demikian menghadapi proses tersebut sangat tergantung pada kemampuan itu sendiri toyenbee ciri khas merupakan local genius pengaruh bud...

no reviews yet
Please Login to review.