Authentication
243x Tipe PDF Ukuran file 0.35 MB
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peternakan Itik Peternakan adalah suatu kegiatan yang meliputi pemeliharaan, pengembangbiakan, pengolahan serta pemanfaatan hasil ternak. Kagiatan ini juga meliputi penyediaan sarana dan prasarana pemeliharaan ternak itik. Peternakan merupakan kegiatan memelihara hewan ternak untuk dibudidayakan dan mendapatkan keuntungan dari suatu kegiatan, sedangkan menurut Atmadilaga (1975) berpendapat bahwa: “Peternakan adalah suatu kegiatan usaha dalam meningkatkan manfaat kekayaan biotik berupa ternak, dengan cara produksi, untuk memenuhi perkembangan kebutuhan manusia, dengan memperhatikan keseimbangan ekologis dan kelestarian alam”. Oleh karena itu berarti bahwa para peternak adalah pengusaha atau produsen. Akan tetapi seperti hal nya pada cabang usaha yang lain, baik dalam pertanian maupun non pertanian sesuai dengan skala usaha yang dikelolanya. Menurut Atmadja dan Karwapi (1979:1) secara garis besar peternakan di indonesia di kelompokan menjadi tiga kelompok besar: 1. Peternak yang mengelola usaha ternak dalam skala besar digolongkan sebagai pengusaha besar atau peternak besar. 2. Peternak yang mengelola usaha ternak dalam skala sedang atau biasa disebut sebagai peternak maju. 3. Peternak yang mengelola usaha ternak dengan skala kecil digolongkan sebagai pengusaha kecil atau peternak rakyat atau juga sering disebut dengan peternak modern. 9 10 Sedangkan menurut Mubyarto (1989:25) berpendapat bahwa pola pemeliharaan peternakan di Indonesia dibagi menjadi 3 kelompok: 1. Peternakan rakyat dengan cara pemeliharaan yang tradisional Keterampilan sederhana dan menggunakan bibit lokal dalam jumlah dan mutu yang relatif terbatas. Pada umumnya biaya yang dikeluarkan hanya untuk membeli bibit, pembuatan kandang dan peralatan lain-lain. Tujuan utamanya ialah sebagai hewan kerja dalam membajak sawah/tegalan, hewan penarik gerobak atau pengangkut beban, sedangkan kotorannya dipakai sebagai pupuk. Biasanya hewan yang sudah berumur 4-5 tahun di jual. Ternak bukan pemakan rumput terutama unggas dipelihara dengan makanan utama dari hasil panen dan sisa-sisa makanan. Tujuan utamanya selain untuk dijual juga untuk konsumsi keluarga. 2. Peternakan rakyat dengan cara pemeliharaan yang semi komersial Keterampilan yang mereka miliki dapat dikatakan lumayan. Pengunaan bibit unggul, obat-obatan dan makanan penguat cenderung meningkat. Jumlah ternak yang dimiliki 2-5 ekor ternak besar dan 5-100 ekor ternak kecil. Bahan makanan berupa hasil penen seperti bekatul, jagung, jerami dan rumput-rumputan yang dikumpulkan oleh tenaga dari keluarga sendiri. Tujuan utama pemeliharaan ternak untuk menambah pendapatan keluarga dan konsumsi sendiri. 3. Peternakan komersial Usaha ini dijalankan oleh golongan ekonomi yang mempunyai kemampuan dalam segi modal dan sarana produksi dengan teknologi yang modern. Semua tenaga kerja dibayar dan makanan ternak dibeli diluar dalam jumlah yang besar. Tujuan utamanya adalah mengejar keuntungan yang sebanyak- banyaknya. Biaya produksi ditekankan serendah mungkin agar menguasai pasar. Sebagai pengusaha atau produsen, didalam menjalankan tugasnya seharusnya harus berorientasi kepada ekonomi (Economic Oriented). Artinya harus berusaha mengkombinasikan faktor-faktor produksi yang digunakan secara optimum sehingga dari usaha ternak tersebut dapat diperoleh keuntungan yang maksimal. Tetap dipertahankannya pemeliharaan ternak oleh para petani merupakan indikasi bahwa pemanfaatan dari usaha tersebut telah dirasakan oleh para petani. Bahwa ternak dapat memberikan manfaat kepada pemeliharaannya telah diketahui 11 pula oleh petani lain yang belum memelihara sehingga merekapun tidak sedikit yang memelihara ternak. Hal ini dapat dilihat dari jumlah peternak di indonesia yang dari tahun ke tahun menunjukan tendensi yang terus meingkat. Manfaat yang dapat dipetik oleh kelurga petani dari pemeliharaan ternak tersebut ternyata cukup banyak. Bagi keluarga petani yang dalam melakukan usaha ternaknya telah berorientasi kepada ekonomi, manfaatnya sangat jelas yaitu sebagai sumber pendapatan untuk memberi makan keluarganya. Peternak yang dapat digolongkan dalam kriteria ini umumnya terdiri dari peternak itik, petani ayam ras, dan peternak sapi perah. Menurut Atmadja dan Karwapi (1979:7) bagi para petani usaha peternakan memberikan manfaat yang cukup berarti yaitu: 1. Sebagai tabungan atau tunai 2. Sebagai kegiatan untuk memanfaatkan tenaga kerja terulang, baik tenaga kerja petani maupun keluarga. 3. Sebagai pelengkap usaha tani baik sumber tenaga untuk menggarap tanah maupun pupuk kandang. 4. Sebagai protein hewani. Kedudukan ternak itik dalam masyarakat desa berbeda dari kedudukan ayam. Hal ini disebabkan karena ternak itik belum tersebar di seluruh Indonesia sampai dipelosok-pelosok seperti ayam. Tempat pemeliharaan itik pada umumnya berada di daerah yang sepi dan jauh dari keramaian. Sekitar kota-kota sebelah utara Pulau Jawa seperti : Serang, Tanggerang, Karawang, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Kudus merupakan tempat-tempat pemeliharaan itik. Selain di tempat-tempat tersebut konsentrasi pemeliharaan ternak itik lainnya adalah disekitar Mojosari dan Mojokerto. Di luar Pulau Jawa 12 daerah-daerah yang menonjol mengenai pemeliharaan ternak itik adalah Bali, Lombok dan Sulawesi Selatan. 1. Asal Usul Itik Di indonesia ternak itik adalah ternak unggas penghasil telur dan daging yang cukup potensial selain ayam. Pada umumnya ternak itik merupakan ternak unggas yang dipelihara oleh para petani yang bermukim di daerah pantai sampai yang bermukim di daerah pedesaan. Menurut Srigandono (1997:3) berpendapat bahwa: “Itik adalah salah satu jenis unggas air (waterfowls) yang termasuk dalam kelas Aves, ordo Anseriformes, famili Anatidae, sub famili Anatinae, tribus Anatini dan genus Anas”. Itik dikenal juga dengan istilah Bebek (bhs.Jawa). Nenek moyangnya berasal dari Amerika Utara merupakan itik liar (Anas moscha) atau Wild mallard. Terus menerus dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut ternak itik (Anas domesticus). Srigandono (1997:3) juga mengemukakan bahwa berdasarkan dasar umur dan jenis kelaminya, itik dibedakan satu sama lain dengan sebutan yang berbeda- beda : 1. “Duck” adalah sebutan untuk itik secara umum, disamping itu juga mempunyai arti “itik dewasa betina”. 2. “Drake” adalah itik jantan dewasa, sedangkat “Drakelet” atau “Drakeling” berarti “itik jantan muda”. 3. “Duckling” adalah sebutan untuk itik betina muda atau yang baru menetas (Day Old Duck = DOD).
no reviews yet
Please Login to review.